Tambah Kapasitas Produksi Karbon Hitam, Cabot Indonesia Perluas Pabrik
Perluasan fasilitas produksi ini merupakan bagian dari proyek peningkatan kapasitas dan debottlenecking global yang telah diumumkan pada Mei 2018
Editor: Fajar Anjungroso
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani
TRIBUNNEWS.COM, BANTEN - PT Cabot Indonesia berencana menambah kapasitas produksi karbon hitam (carbon black) sekira 80.000 metrik ton.
Guna merealisasikan rencana tersebut, Cabot Indonesia akan memperluas fasilitas produksi di Cilegon, Banten.
Proyek perluasan fasilitas produksi ini ditargetkan selesai pada tahun 2021.
Perluasan fasilitas produksi ini merupakan bagian dari proyek peningkatan kapasitas dan debottlenecking global yang telah diumumkan pada Mei 2018.
Baca: Pemuda Tendang Orangtua Hingga Tersungkur, 'Koe Mbiyen Wes Ngajar Aku, Padakne Aku Ora Kelingan'
Hasil peningkatan kapasitas dari proyek ini adalah carbon black lokal berkualitas tinggi yang akan digunakan untuk memenuhi permintaan konsumen Indonesia dan Asia Tenggara yang meningkat 4-5 persen setiap tahunnya.
Carbon black biasanya digunakan sebagai penguat pada ban dan produk karet lainnya.
Baca: Daftar Kenaikan UMK Banten 2020, Terendah Lebak, UMK Cilegon Capai Rp 4,2 Juta
Untuk plastik, cat dan tinta, karbon hitam digunakan sebagai pigmen warna.
Managing Director Cabot Asia Pacifik South (CAPS) and President Cabot Indonesia, Dixy Olyviardy mengatakan kapasitas produksi Perseroan saat ini 90.000 metrik ton.
"Investasi yang dilakukan Cabot akan memungkinkan konsumen kami untuk memperluas pasar mereka dengan beragam produk inovatif dan berkualitas tinggi," tutur Dixy saat ground breaking perluasan kapasitas produksi di Cilegon, Banten, Kamis (21/11/2019).
Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita berharap proses perluasan kapasitas produksi Cabot dapat berjalan lancar dan cepat.
"Kami juga berharap agar proyek ini lebih mengutamakan penggunaan komponen dan tenaga kerja dalam negeri," ungkap Agus.