BNI Gelontor Rp 796 Miliar Biayai Pembangunan Pabrik Bahan Baku Peledak Untuk Pertambangan
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI menggelontorkan dana sebesar Rp 796 miliar untuk membangun Pabrik Amonium
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI menggelontorkan dana sebesar Rp 796 miliar untuk membangun Pabrik Amonium Nitrat di Bontang, Kalimantan Timur.
Pabrik dengan kapasitas 75.000 ton per tahun ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan bahan peledak utama yang dibutuhkan di dalam negeri.
Dana sebesar Rp 796 miliar tersebut merupakan bagian dari total investasi pembangunan pabrik senilai Rp 1,1 triliun.
Penandatangan Perjanjian Kredit dilakukan oleh Direktur Utama PT Kaltim Amonium Nitrat Bimo Noesantoropoetro bersama dengan Pemimpin Divisi BUMN dan Instritusi Pemerintah BNI Babas Bastaman di Jakarta, Selasa (26/11/2019).
Baca: Polri Gandeng BNI Wujudkan Digitalisasi Setoran PNBP Plat Nomor Cantik
Baca: Karyawan BNI 46 Salah Transfer Rp 3.6 Miliar, Nasabah Divonis Bersalah Denda Rp 4 Miliar,
Baca: Terbongkar, Faradiba Yusuf Bobol Duit Nasabah BNI Rp 124 Miliar, Diduga Buat Foya-foya Bersama Pacar
Direktur Bisnis Konsumer BNI Anggoro Eko Cahyo mengatakan, BNI memberikan dukungan penuh untuk bisnis PT DAHANA (Persero) dan PT Pupuk Kalimantan Timur demi mewujudkan kemandirian industri bahan peledak di dalam negeri.
"Terutama Amonium Nitrat yang merupakan bahan baku utama bahan peledak yang akan mendukung industri pertambangan,” kata Anggoro dalam keterangan persnya di Jakarta, Selasa (26/11/2019).
Direktur Utama PT DAHANA (Persero) Budi Antono mengungkapkan bahwa seluruh produk yang dihasilkan dari Pabrik Amonium Nitrat ini akan diambil oleh PT DAHANA (Persero) untuk memenuhi sebagian kebutuhan Amonium Nitrat PT DAHANA (Persero).
Adapun bahan baku utama untuk produksi Amonium Nitrat yaitu amoniak akan disediakan oleh PT Pupuk Kalimantan Timur.
”Dengan dibangunnya Pabrik Amonium Nitrat ini diharapkan dapat menjadi katalisator bagi tumbuh kembangnya industri turunan baik untuk komersial maupun untuk industri pertahanan,” kata Budi Antono.
Dengan total investasi mencapai lebih kurang Rp 1,1 triliun, pembangunan Pabrik Amonium Nitrat akan dikerjakan oleh Konsorsium PT Wijaya Karya dan Sedin Engineering, Co Ltd. Pembangunannya akan membutuhkan waktu sekitar 30 bulan, terhitung sejak akhir tahun ini.
Dengan pembiayaan sebesar Rp 796 miliar dari BNI, diharapkan pembangunan pabrik Amonium Nitrat ini dapat terealisasi tepat waktu guna mendorong terlaksananya kemandirian industri bahan peledak di Indonesia.