Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Hati-hati, Indonesia Masih Hadapi Defisit Transaksi Berjalan pada 2020

CAD diperkirakan ada di level 2,5 persen hingga 3 persen didorong harga minyak yang diperkirakan turun jadi sekira 58 dolar AS per barel.

Editor: Fajar Anjungroso
zoom-in Hati-hati, Indonesia Masih Hadapi Defisit Transaksi Berjalan pada 2020
Tribun Pekanbaru/Theo Rizky
Lokasi tempat pengambilan Api PON XVIII di lapangan Sumur Minyak 1 Kecamatan Minas Barat, Kabupaten Siak, Riau, kini siap digunakan, Rabu (5/9/2012). Awalnya, api tersebut diambil dari cerobong api stasiun pengumpul lapangan minyak Minas yang merupakan lapangan minyak terbesar di Asia Tenggara. Dijadwalkan seremonial pengambilan Api PON akan dipimpin oleh Menpora, Andi Malarangeng pada hari Kamis (6/9/2012). TRIBUN PEKANBARU/THEO RIZKY 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Chief Economist The Indonesia Economic Intelligence Sunarsip menyatakan, Indonesia tetap akan menghadapi persoalan defisit transaksi berjalan (current account deficit/CAD) pada tahun depan.

Sunarsip menjelaskan, CAD diperkirakan ada di level 2,5 persen hingga 3 persen didorong harga minyak yang diperkirakan turun jadi sekira 58 dolar AS per barel.

"Biasanya harga minyak turun harga komoditas lain juga turun. Kita tetap hadapi CAD yang tinggi, terutama karena dorongan dari sektor minyak dan gas," ujarnya di kawasan Tendean, Jakarta, Jumat (6/12/2019).

Mencegah anjloknya harga minyak tersebut, ia menambahkan, pemerintah menggenjot pembangunan beberapa kilang di Tuban dan Cilacap.

Baca: Kembali Melemah, Rupiah Tembus Rp 14.100 Per Dolar AS

Selain itu ekspor non migas juga diperkirakannya melemah akibat ada perang dagang, sehingga pemerintah mengambil kebijakan hilirisasi.

"Di tengah perang dagang ini pemerintah menggalakan kebijakan hilirisasi, agro industri. Daripada harga turun maka kita manfaatkan sendiri, sehingga bisa beri nilai tambah," katanya.

Berita Rekomendasi

Adapun, Sunarsip optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia masih bisa menembus 5 persen dengan nilai tukar rupiah stabil di kisaran Rp 14.200- Rp 14.500 per dolar AS dan inflasi terjaga di 3,3 persen plus minus 1 persen.

"Ini cukup proporsional ditengah dinamika eksternal. Terjaganya nilai tukar dan inflasi untuk menjaga reputasi ekonomi di pelaku pasar uang bahwa ekonomi Indonesia stabil," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas