Mengenal Mahaka Media, Perusahaan yang Didirikan Erick Thohir dan Dituduh Terkait Proyek Garuda
Kasus penyelundupan komponen motor gede Harley Davidson dan sepeda Brompton terus berlanjut.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kasus penyelundupan komponen motor gede Harley Davidson dan sepeda Brompton terus berlanjut.
Kasus ini bahkan menyentuh ranah pribadi eks Direktur Utama PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA), I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra.
Tak cukup di situ, kasus pun terus bergulir dan mulai menyeret nama Erick Thohir dan Mahaka Media karena diduga memiliki proyek di Garuda Indonesia.
Baca: Kata Serikat Pekerja Garuda Indonesia soal Cuitan Akun Twitter @digeeembok
Lantas, apa itu Mahaka Media?
Mahaka Media merupakan perusahaan yang didirikan oleh Erick Thohir.
Namun, Erick telah mundur dari posisinya sebagai Komisaris Utama PT Mahaka Media Tbk (ABBA) dan PT Mahaka Radio Integra Tbk (MARI) yang tergabung dalam Mahaka Group begitu menjabat sebagai Menteri BUMN.
Dikutip dari laman resmi Mahaka Media, perusahaan tersebut merupakan induk dari unit usaha media dan hiburan yang memiliki kekuatan di media luar ruang, radio dan event.
Konsepnya adalah pelayanan multiplatform yang membuat, menjual, mengumpulkan dan mendistribusikan konten-konten komunitas melalui semua platform kepada pengiklan dengan menyasar market perkotaan.
PT Mahaka Media Tbk (Perseroan) didirikan di Jakarta dengan nama PT Abdi Bangsa pada tanggal 28 November 1992.
Pada 4 Januari 1993, Mahaka mendirikan Harian Republika, surat kabar pertama bagi komunitas Muslim di Indonesia.
Selanjutnya, Mahaka mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta (BEJ) sebagai PT Abdi Bangsa Tbk pada 2002. Hal itu menjadikan Mahaka sebagai perusahaan penerbitan surat kabar pertama yang menjadi perseroan publik.
Selanjutnya pada 2003, perusahaan ini menjadi sebuah Induk Perusahaan Multi Media (Multi Media Holding Company) dengan membawahi dua unit usaha yaitu PT Pustaka Abdi Bangsa dan PT Republika Media Mandiri.
Pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) tanggal 4 Mei 2010, nama PT Abdi Bangsa Tbk berubah menjadi PT Mahaka Media Tbk.
Kini, PT Mahaka Media Tbk telah menjadi induk perusahaan multimedia dengan total karyawan lebih dari 1.000 orang.
Unit-unit usahanya mencakup surat kabar, majalah, penerbit buku, televisi, radio, media luar ruang (billboard), animasi dan teater 4D serta media digital.
Produk dari setiap unit usaha tersebut adalah Harian Republika, Majalah Golf Digest Indonesia, Jak TV, maupun Gen FM.
Dikaitkan di ILC
Diberitakan sebelumnya, kasus penyelundupan komponen motor gede Harley Davidson dan sepeda Brompton berbuntut panjang.
Tak hanya menyentuh ranah pribadi eks Direktur Utama PT Garuda Indonesia Tbk(GIAA) tapi juga menyoal proyek Menteri Badan Usaha Negara (BUMN) Erick Thohir.
Ini tercetus dalam acara Indonesia Lawyer Club di TVOne, Selasa (10/12). Dalam acara itu, sang pembawa acara Karni Ilyas menyebut bahwa perusahaan milik Erick Thohir memiliki proyek di Garuda Indonesia.
“Proyek itu, … seputar urusan hadling,” ujar Karni.
Juru bicara Kementerian BUMN Arya Sinulingga tak menampik kabar itu. Arya dengan terus terang menyebut bahwa kabar itu juga diterimanya.
Makanya, sejak pagi, ia juga langsung mengecek kabar itu ke Garuda sampai ke bosnya, Erick Thohir. Kata Arya, Erick pun langsung melakukan pengecekan ke Mahaka.
“Mahaka Grup memang memiliki proyek terkait Garuda. Tapi, Mahaka hanya menyediakan artis. Nilainya sekitar Rp 300 juta,” tandas Arya.
Mahaka, kata Arya adalah perusahaan yang berbisnis di media. Sebelum Erick Thohir menjadi Menteri BUMN, perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) sudah besar.
Erick begitu masuk pemerintahan sebagai Menteri BUMN juga sudah mundur dari Mahaka Grup.
Arya juga menjelaskan, proyek mendatangkan dan mengelola artis dalam peluncuran pesawat jenis Airbus A300-900 Neo yang baru saja didatangkan dari pabrik Airbus di Toulouse, Prancis.
Kemudian di perut pesawat tersebut berdasar hasil pemeriksaan petugas Bea dan Cukai Bandara Internasional Soekarno-Hatta, terdapat barang selundupan komponen motor bekas Harley Davidson dan Brompton.
Menariknya, Karni juga menyoal bahwa ada dugaan kasus selundupan Harley dan Brompton yang diduga milik eks Dirut Garuda.
“Rahasia umum bahwa banyak pejabat negeri ini yang suka bawa barang-barang (mewah), dan lolos begitu saja."
"Ini nilainya juga tak sampai Rp 1,5 miliar, tapi jadi heboh. Harusnya kalau penyelundupan nilainya ratusan miliar. ” kata Karni.
Baca: Foto-foto Cantik Sisi Asih, Pramugari Garuda Viral yang Dikabarkan Korban Kekuasaan Ari Askhara
Lebih lanjut Karni menyebut bahwa jangan-jangan ini adalah sekadar aksi untuk menyingkirkan orang-orang mantan Menteri BUMN Rini Suwandi.
Arya langsung menampik itu. “Sedari awal, Erick menyebut tak perlu lobi, atau mengirimkan macam-macam. Tak perlu dan tak ada itu,” ujar Arya.
Arya lantas menjelaskan kronologis kasus tersebut. Arya lantas bercerita informasi adanya bawaan moge Harley dari media sosial, serta informasi grup whatsapp di perusahaan.
Erick lantas meminta Menteri Keuangan Sri Mulyani yang membawahi Dirjen Bea dan Cukai untuk menyelidiki ini.
Dus, informasi itu lantas ditindaklanjuti. Erick juga meminta agar komisaris untuk bekerja melakukan audit.
Hasilnya memang ada dugaan penyelundupan komponen moge Harley dalam bentuk CKD alias komponen.
Hasil Komite Audit dan Kementerian Keuangan klop. Selain itu, kepergian empat direksi Garuda ke Paris tanpa izin Menteri BUMN dan komisaris.
Selain itu, barang tersebut dibawa di pesawat yang belum dikomersilkan alias belum beroperasi.
“Harusnya hanya berisi orang yang menjemput pesawat,” ujar Arya. Tapi ternyata sudah membawa barang komersil.
Dari situlah terungkap bahwa barang tersebut memang milik Ari Askhara. Buntutnya, empat direksi Garuda kemudian dicopot.
“Jika memang Mahaka mendapatkan proyek, mestinya dipertahanan. Nyatanya kan ini tidak,” ujar Arya.
Artikel di atas telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mahaka Media, Perusahaan yang Didirikan Erick Thohir dan Diduga Terlibat Proyek Garuda " dan Erick Thohir disebut punya proyek di Garuda, begini cerita lengkapnya