Jokowi Perintahkan Sri Mulyani dan Erick Thohir Beresi Jiwasraya dan Asabri
Kedua perusahaan asuransi pelat merah tersebut mengalami masalah keuangan akibat menempatkan portofolio investasi di saham-saham gorengan
Editor: Fajar Anjungroso
![Jokowi Perintahkan Sri Mulyani dan Erick Thohir Beresi Jiwasraya dan Asabri](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/presiden-jokowi-hadiri-pelantikan-bpp-hipmi-2019-2022_20200115_182841.jpg)
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo mengaku telah menerima laporan mengenai permasalahan yang menimpa PT Asuransi Jiwasraya (Persero) dan PT Asabri (Persero).
Pasalnya, kedua perusahaan asuransi pelat merah tersebut mengalami masalah keuangan akibat menempatkan portofolio investasi di saham-saham gorengan.
"Oh, sudah, sudah. 100 persen sudah disampaikan kepada saya," ujar Jokowi ketika memberi keterangan usai memberi sambutan di Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan di Jakarta, Kamis (16/1/2020).
Lebih lanjut Jokowi telah mengarahkan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan Menteri BUMN Erick Thohir untuk menyelesaikan masalah bisnis serta ekonomi yang menimpa kedua perusahaan asuransi pelat merah tersebut
Adapun untuk urusan hukum, dirinya menyerahkan kepada pihak Kejaksaan Agung untuk menyelesaikan.
"Yang penting itu diselesaikan," ujar dia.
Dia pun mengatakan Lembaga Keuangan Non Bank (IKNB) juga perlu melakukan reformasi. Hal serupa sebelumnya sempat dilakukan pada kisaran tahun 2000 hingga 2005 untuk industri perbankan.
Baca: Riswinandi Sebut Pengawasan Asabri Bukan di OJK, Kewenangan di Menteri Sri Mulyani
Reformasi diperlukan agar ketika terjadi permasahaln tidak berdampak secara menyeluruh terhadap industri.
"Dulu 2000-2005, pernah kita reform dan hasilnya sekarang stabilitas keuangan kita mulai baik. Jadi ada manfatnya tidak mudah tergoda dengan yang lain-lain sehingga lembaga keuangan non bank juga memerlukukan reformasi baik dari sisi pengaturan, sisi pengawasan dan permodalan," ujar Jokowi.
Sebelumnya Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso mengatakan industri asuransi membutuhkan perhatian yang lebih serius. Sebab industri tersebut belum pernah mengalami reformasi, berbeda dengan industri perbankan.
"Ini kita butuh perhatian lebih serius karena industri ini belum pernah kita reformasi. Berbeda waktu 1997-1998 kita butuh waktu 5 tahun reformasi, yaiti berupa pengaturan dan pengawasan serta enforcement untuk permodalan. Nah ini waktunya kita akan lakukan percepatan reformasi itu," ujar Wimboh.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jokowi Minta Sri Mulyani dan Erick Thohir Cs Selesaikan Kasus Jiwasraya-Asabri"