Bos Baru Garuda Irfan Setiaputra : Pernah Mundur karena Gaji Kecil hingga Kekayaannya 8 Tahun Lalu
Ya, melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), Irfan Setiaputra resmi ditetapkan sebagai Direktur Utama Garuda Indonesia.
Penulis: Daryono
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
Harta itu meliputi sejumlah tanah dan bangunan, mobil, logam mulai dan sejumlah harta lainnya.
Berikut rincian harta kekayaan Irfan pada 2012:
TANAH DAN BANGUNAN
1. Tanah & Bangunan seluas 352 m2 & 224 m2, di Kota DEPOK, yang berasal dari HASIL SENDIRI, perolehan tahun 2000 Rp. 738.048.000
2. Tanah & Bangunan seluas 200 m2 & 143 m2, di Kota DEPOK Rp. 510.824.000
KENDARAAN
1. Mobil, merk MERCEDES BENZ A150, tahun pembuatan 2007, yang berasal dari HASIL SENDIRI, perolehan tahun 2007 Rp. 150.000.000
2. Mobil, merk TOYOTA VELLFIRE, tahun pembuatan 2011, yang berasal dari HASIL SENDIRI, perolehan tahun 2011 Rp. 740.000.000
HARTA BERGERAK LAINNYA
1. LOGAM MULIA, yang berasal dari HASIL SENDIRI, perolehan dari tahun 1991 sampai dengan 2009 Rp. 265.246.500
2. BENDA BERGERAK LAINNYA, yang berasal dari HASIL SENDIRI, perolehan dari tahun 1990 sampai dengan 2009 Rp. 155.000.000
GIRO DAN SETARA KAS Rp. 637.550.187, USD 64.429
1. Yang berasal dari HASIL SENDIRI (Penambahan Data Harta Kekayaan, Penghapusan Data Karena Dikonsumsi, Perubahan Data Karena Penambahan/Pengurangan) Rp. 637.550.187, USD 64.429
2. Yang berasal dari HIBAH (Penghapusan Data Karena Dikonsumsi) Rp. 759.804.738
PIUTANG Rp. 20.000.000
1. Piutang dalam bentuk PINJAMAN UANG (Penghapusan atas data dilaporkan sebelumnya karena lunas) Rp. 20.000.000
TOTAL HARTA
Rp. 3.216.668.687
USD 64.429
HUTANG Rp. 443.199.177
1. Hutang dalam bentuk PINJAMAN UANG (Penambahan Hutang baru) Rp. 419.752.800
2. Hutang dalam bentuk KARTU KREDIT (Penambahan Hutang baru, Perubahan atas data yang dilaporkan sebelumnya) Rp. 23.446.377
TOTAL HARTA KEKAYAAN
Rp. 2.773.469.510
USD 64.429
Profil Irfan Setiaputra, Pernah Mundur dari BUMN karena Gaji Kecil
Irfan lahir di Jakarta, 20 Oktober 1964.
Ia merupakan lulusan Sarjana Teknik Informatika, Institut Teknologi Bandung angkatan 1989.
Tak hanya berkarier di perusahaan swasta, Irfan juga pernah berkarier di BUMN sebagai Direktur Utama PT Industri Telekomunikasi Indonesia (INTI), 2009.
Ia dipilih langsung oleh Menteri BUMN saat itu, Sofyan Djalil.
Namun, setelah tiga tahun menjabat, Irfan memutuskan untuk mengundurkan diri lantaran upah yang ia terima terlalu kecil dibandingkan dengan jabatan sebelumnya.