Antisipasi Virus Corona, China Airlines Minta Penumpang Bawa Termos atau Tumbler Sendiri
Langkah-langkah baru ini dirancang untuk mencoba membatasi risiko penumpang dan awak kabin terinfeksi virus mematikan
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Choirul Arifin
Pemerintah China memang kini harus melewati perjuangan berat untuk menghentikan penyebaran virus ini.
Pada hari Senin lalu, para pejabat kesehatan China mengumumkan bahwa seorang laki-laki berusia 50 tahun telah meninggal karena penyakit ini di Beijing.
Kasus itu merupakan kematian pertama yang dikonfirmasi terjadi di wilayah tersebut.
Wabah penyakit ini diduga terjadi awalnya di pasar hewan di Wuhan, sebuah kota berpenduduk 11 juta jiwa yang terletak di provinsi Hubei, China.
Virus corona diketahui dapat menyebar antar manusia, setelah ditemukan beberapa kasus, seperti yang baru saja terjadi di negeri bavaria Jerman.
Sisi menakutkan dari virus ini adalah selain tidak ada vaksin yang bisa melindungi para pasien tertular, ada fakta bahwa para pasien yang terinfeksi tidak menunjukkan gejala apapun pada beberapa hari sebelumnya.
Ini mengindikasikan bahwa seseorang yang terinfeksi penyakit ini dapat melakukan perjalanan dan menularkan penyakit ini kepada orang lain tanpa menyadari bahwa mereka telah terkena virus corona.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), periode inkubasi bisa terjadi di mana saja, dan dalam rentang waktu satu hingga 14 hari.
Beberapa negara termasuk Jepang, telah bekerja sama dengan pemerintah China untuk mengatur penerbangan charter khusus bagi warganya yang terjebak di Wuhan.
Hong Kong pun menghentikan layanan kereta apinya yang menghubungkan wilayah itu dengan dataran China.
Saat dunia bersiap untuk mengevakuasi warganya, pemimpin Hong Kong Carrie Lam mengkonfirmasi bahwa jalur kereta berkecepatan tinggi antara Hong Kong dan China Daratan akan ditutup mulai Kamis mendatang.
Perjalanan menggunakan pesawat, bus dan feri pun akan dibatasi untuk menghentikan penyebaran virus corona ke wilayah itu.
Walaupun selama ini terdengar sangat mengkhawatirkan, kebanyakan orang yang terinfeksi virus ini akan mengalami gejala yang sama seperti terkena flu biasa.
Menurut media China, Komisi Kesehatan Nasional China (NHC) mengatakan bahwa anak-anak yang terkena virus corona umumnya mengalami gejala ringan.
Sementara orang-orang yang paling berisiko terkena virus ini adalah orang tua atau orang dengan penyakit pernafasan pra-eksisi.