Menko Airlangga Sebut Corona Bisa Gerus Ekonomi Indonesia Hingga 0,3 Persen
Airlangga menjelaskan, pertumbuhan ekonomi China sebelum terserang virus corona bisa mencapai 6 persen, namun dikhawatirkan akan anjlok
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebutkan, virus corona bisa menggerus ekonomi Indonesia hingga 0,3 persen.
Airlangga menjelaskan, pertumbuhan ekonomi China sebelum terserang virus corona bisa mencapai 6 persen, namun dikhawatirkan akan anjlok 1 persen hingga 2 persen.
Baca: Alasan Kemanusiaan, Satu WNA Ikut Dievakuasi dari China ke Natuna
Baca: Natuna Jadi Lokasi Karantina WNI dari Wuhan, Ketua DPRD Sebut Warga Inginkan Pembuatan Pos Pelayanan
Baca: Para Pemimpin Dunia Dukung Upaya China Perangi Virus Corona, Presiden Pakistan hingga Italia
"China pertumbuhan ekonomi 6 persen, dengan ada corona turun 1 persen atau 2 persen. Dampak bagi Indonesia 0,1 persen hingga 0,3 persen konsensusnya, kita lihat bagaimana bisa adaptasi terhadap tantangan ini," ujarnya di Hotel Fairmont, Jakarta, Rabu (5/2/2020).
Menurut Airlangga, jika benar maka pertumbuhan ekonomi China yang sebelumnya tidak menyentuh 5 persen berdampak besar terhadap perekonomian dunia.
"Kontribusi China 20 persen terhadap PDB dunia. Dulu waktu (kasus penyebaran virus, red) SARS, PDB China 7 persen masih bisa menahan SARS," katanya.
Saat ini, ia menambahkan, pemerintah akan melakukan evaluasi tiap dua pekan terhadap penyebaran virus corona, terutama dampaknya ke ekonomi Indonesia.
"Kalau ke manufaktur kaitannya bahan baku, tapi di Wuhan pusatnya otomotif. Indonesia basisnya bukan dari China, jadi dampaknya relatif kecil, yang terkena kemungkinan industri farmasi karena bagian komponen ada di sana," pungkas Airlangga.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.