TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Adhi Commuter Properti (ACP) bersiap melakukan penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO) di kuartal dua tahun ini.

Seiring langkah melantai di bursa, ACP meningkatkan target penjualan serta memperbanyak portofolio produk properti.

Pengembang brand LRT City ini tengah gencar mengembangkan enam proyek baru berbasis transit oriented development (TOD) dan 12 proyek sudah berjalan.

Baca: Pemerintah Akan Hapus 7 Aturan dalam Pasal IMB, Ini Rinciannya

Baca: UPDATE: Total 4 WNI di Luar Negeri Terjangkit Virus Corona

Direktur Pengelolaan Properti Adhi Commuter Properti, Hanif Setyo meyakini makin besar komitmen pemerintah untuk mengembangkan angkutan massal berbasis rel di wilayah Jabodetabek terkoneksi dengan hunian, maka akan kian dilirik investor.

Menurutnya, angkutan massal berbasis rel (LRT, KRL, dan MRT) solusi efektif untuk mengatasi masalah kemacetan.

“Di ajang IPEX 2020 adalah langkah awal untuk menyongsong IPO tahun ini. Kami membuka kesempatan bagi para investor,” ucap Hanif di pameran Indonesia Property Expo (IPEX) 2020, JCC Senayan, Selasa (18/2/2020).

Direktur Keuangan, Manajemen Risiko dan SDM Adhi Commuter Properti, Mochamad Yusuf menjelaskan bertambahnya portofolio produk properti dengan pendekatan konsep TOD menambah keyakinan Adhi Commuter Properti untuk mencapai target.

"PT Adhi Commuter Properti berhasil mendapatkan pencapaian yang baik setelah mendapat nilai kontrak berkisar 80-90 persen dari yang ditargetkan," kata Yusuf.

Yusuf menambahkan capaian laba ACP sepanjang 2019 sebesar Rp 136 miliar, Selama empat tahun berdiri laba sudah tumbuh 70 persen.

Sedangkan marketing sales tahun ini ditargetkan tembus Rp 2,2 triliun dari capaian sebelumnya Rp 1,2 triliun.

“Tahun kemarin hanya delapan proyek jalan, dan tiga hotel operator. Akhir tahun ini kita nambah lagi tiga proyek,” tuturnya.