Imbas Corona, Chatib Basri Perkirakan Ekonomi RI Tumbuh di Bawah 5 Persen
Chatib Basri memperkirakan ekonomi Indonesia tumbuh di bawah 5 persen imbas wabah virus corona.
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) era pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono, Chatib Basri memperkirakan ekonomi Indonesia tumbuh di bawah 5 persen imbas wabah virus corona.
Chatib menyampaikan, tidak ada yang tahu wabah ini berlangsung sampai kapan dan seberapa jauh jangkauannya, namun bisa berkaca dari kasus serupa yakni SARS.
Baca: Oknum Polisi di Lampung Barat Digrebek Sedang Kencan di Kamar Hotel dengan Istri Wartawan
Baca: Persebaya Surabaya Menang Atas Arema FC di Piala Gubernur Jatim 2020, Diuntungkan Kartu Merah Bauman
"Pada 2003 terjadi SARS, pertumbuhan ekonomi China dari 11 persen ke 9 persen, anjlok 2 persen. Ini mirip kasus (corona) sekarang, aktivitas perdagangan berhenti orang tidak traveling," ujarnya di Gedung Pakarti Centre, Jakarta, Selasa (18/2/2020).
Kendati demikian, laju ekonomi China kembali bangkit pada kuartal II hingga naik lagi 10 persen serta kuartal III dan IV tahun itu juga stabil.
"Kuartal III dan IV stabil, tapi secara tahunan menurun sekira 1 persen. Dari penurunan 1 persen terhadap ekonomi China dampaknya 0,1 persen hingga 0,3 persen ke pertumbuhan ekonomi Indonesia," kata Chatib.
Karena itu, jika kali ini ekonomi China lagi-lagi anjlok 1 persen maka pengaruhnya terhadap Indonesia yakni pertumbuhan tidak sampai 5 persen.
"Jadi kalau angka kita terakhir (2019) itu tumbuh 5 persen maka bisa dibawah 5 persen. Bisa 4,7 persen hingga 4,9 persen kalau polanya sama seperti SARS," pungkasnya.