TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) dan Dyandra Promosindo selaku penyelenggara Indonesia International Furniture Expo (IFEX) 2020 mengumumkan bahwa penyelenggaraan IFEX 2020 yang sedianya akan dilaksanakan pada bulan Maret 2020 mendatang, ditunda hingga situasi kondusif.

Penundaan ini didasarkan karena perkembangan situasi mengenai COVID-19 yang tengah mewabah ke seluruh dunia, sehingga atas dasar keamanan, keselamatan, dan kesehatan pelaksanaan IFEX 2020 ditunda karena force majeur.

“Kami meminta maaf atas penundaan pameran IFEX yang di luar kendali kami. Kami berharap semua stakeholders IFEX yang terlibat memahami dan memaklumi hal ini dan tetap semangat dalam mendukung pertumbuhan industri mebel dan kerajinan nasional. Kami masih optimis industri ini dapat terus tumbuh dan mendapatkan minat dari pasar dunia ke depannya,” ungkap Ir. Soenoto, Ketua Umum HIMKI.

Mundurnya jadwal IFEX 2020 diharapkan akan memberikan para exhibitors waktu yang lebih banyak untuk mempersiapkan diri di ajang IFEX. Mengingat IFEX merupakan hub pameran internasional dan merupakan salah satu pameran B2B (business to business) terbesar di Indonesia dan kawasan regional.

IFEX masih berpotensi menjadi perantara untuk mengenalkan industri dan pemain mebel lokal ke pasar global karena menjadi bagian dari sirkuit pameran furnitur di Asia Tenggara.

“Kami meyakini bahwa industri mebel lokal masih banyak peminatnya. Maka dari itu, tahun ini IFEX masih akan kami usahakan untuk tetap berjalan meskipun waktu pelaksanaannya mundur. Hal ini kami jadikan acuan untuk membuat IFEX berjalan semakin baik lagi dan semoga situasi semakin kondusif,” ujar Hendra Noor Saleh, Presiden Direktur Dyandra Promosindo.

Pihak penyelenggara mengucapkan terima kasih atas dukungan dan partisipasi dari para stakeholders yang tetap mendukung IFEX 2020. Pihak penyelenggara juga berharap situasi akan kondusif dan pandemi COVID-19 akan mereda.

“Semoga situasi ini tidak menyurutkan semangat kita untuk mendukung ekspor mebel dan kerajinan nasional ke pasar global. Produk unggulan mebel dan kerajinan Indonesia memiliki kualitas yang baik dan corak yang beragam. Indonesia juga masih menjadi penghasil bahan baku rotan dunia. Sehingga masih ada harapan dan respon positif untuk potensi bisnis mebel dan kerajinan nasional dari buyers mancanegara,” tutur Soenoto.