Ditopang Stimulus Ekonomi, IHSG Diprediksi Menguat Awal Pekan Depan
Hans Kwee mengatakan, peluang koreksi mungkin akan terjadi di akhir-akhir pekan setelah kenaikan awal pekan.
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dukungan kenaikan pasar saham di Amerika, Eropa beserta berbagai stimulus ekonomi dari pemerintah membuat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan bergerak positif awal pekan depan.
Direktur Anugerah Mega Investama Hans Kwee mengatakan, peluang koreksi mungkin akan terjadi di akhir-akhir pekan setelah kenaikan awal pekan.
Baca: Kondisi Menhub Budi Karya Setelah Positif Corona Mulai Membaik, Sejumlah Pejabat Akan Diperiksa
Baca: Demokrat Akan Aklamasi AHY Sebagai Ketua Umum Gantikan SBY
"Kami perkirakan support IHSG di level 4.639 sampai 4850 dan resistance di level 4.937 sampai 5.040," ujarnya di Jakarta, Minggu (15/3/2020).
Sementara itu, stimulus fiskal jilid II dari pemerintah sebesar Rp 22,9 triliun untuk membantu sektor manufaktur dan perdagangan.
Stimulus jilid dua berupa relaksasi empat jenis pajak yaitu pajak penghasilan (PPh) 21, PPh 22 Impor, PPh badan dan restitusi pajak pertambahan nilai.
Adapun, pada stimulis jilid 1 pemerintah telah mengalokasikan Rp 10,2 triliun yang difokuskan pada sektor yang terdampak langsung virus corona yaitu sektor pariwisata dan konektivitas.
Menurutnya, pelaku pasar sebaiknya berpikir rasional, lakukan pembelian ketika terjadi koreksi di pasar dan tidak panik beli waktu naik atau panik jual waktu turun.
"IHSG merespon positif rilis kebijakan fiskal yang diperkenalkan pemerintah dan Bank Indonesia," pungkas Hans.