Ekonomi AS Mulai Rusak, Pengangguran Tembus 3,2 Juta Orang
Jumlah pengangguran naik lebih dari 3 juta orang atau melewati rekor kenaikan sebelumnya di 695.000 pada Oktober 1982.
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur PT Anugerah Mega Investama Hans Kwee mengatakan, Amerika Serikat (AS) mengklaim pengangguran mencapai 3.283.000 orang untuk pekan yang berakhir 21 Maret 2020.
Jumlah tersebut naik lebih dari 3 juta orang atau melewati rekor kenaikan sebelumnya di 695.000 pada Oktober 1982.
"Ini indikator angka PHK yang terjadi akibat langkah-langkah ketat untuk menahan penyebaran penyebaran virus corona baru. Hal ini membuat aktivitas ekonomi berhenti dan mendorong gelombang PHK (pemutusan hubungan kerja)" ujarnya di Jakarta, Minggu (29/3/2020).
Kendati demikian, Hans menjelaskan, investor tidak merespon data ini dengan negatif karena meyakini pemerintah Amerika dan Federal Reserve akan mengambil langkah-langkah baru untuk merangsang ekonomi.
Baca: Rincian 28 Kereta Jarak Jauh yang Dibatalkan Perjalanannya Mulai 1 April
"Tetapi data ini menurut kami memberikan indikasi kerusakan ekonomi akibat virus Covid-19. Ancaman resesi beberapa negara di dunia akan terjadi akibat virus Covid-19," katanya.
Baca: Bocoran Percakapan Menhan Prabowo dengan Ajudannya, Lockdown Opsi Terbaik!
Sementara itu, melonjaknya data penangguran di Amerika telah menekan indeks dolar AS, biarpun tidak di respon negatif di pasar saham.
Baca: Barang-barang Pribadi Raffi Ahmad dan Nagita Slavina Bernilai Ratusan Juta Rupiah Hilang
"Chairman The Fed Jerome Powell mengatakan bank sentral tidak akan kehabisan amunisi untuk menjaga stabilitas ekonomi. Sebelumnya awal pekan Federal Reserve membuat kejutan mengatakan mereka akan meluncurkan pelonggaran kuantitatif (quantitative easing) tanpa batas," ujar Hans.