Laporan Reporter Akhmad Suryahadi 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  Dalam sepekan perdagangan , laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sukses menguat 1,71 persen. Di perdagangan hari Jumat 3 April 2020 kemarin, IHSG menguat 2,02 persen ke level 4.623,429.

Analis Sucor Sekuritas Hendriko Gani menilai dalam sepekan ini IHSG mengalami konsolidasi pasca penguatan di akhir pekan lalu.

Pada perdagangan hari ini IHSG menguat dari fase konsolidasinya. Penguatan IHSG dalam pekan ini juga disebabkan faktor kebijakan dalam negeri seperti stimulus yang dikeluarkan oleh pemerintah.

Untuk perdagangan pekan ini, Hendriko memprediksikan IHSG memiliki potensi untuk menguji support barunya di level 4.600 dengan resisten terdekat di selanjutnya di 5.000 - 5.100

Dari aspek teknikal, Hendriko bilang IHSG baru saja mengalami break pattern pennant dan berhasil menembus resisten jangka menengah MA 20-nya pada akhir pekan lalu.

Baca: Benarkah Mengonsumsi Vitamin C Dosis Tinggi Efektif untuk Tangkal Virus Corona?

Sentimen yang berpotensi mempengaruhi pergerakan Jakarta Composite Index (JCI) minggu depan salah satunya adalah rilis cadangan devisa (cadev).

Baca: Kabar Baik! PUFF, Nucleus Farma dan Prof Nidom Foundation Kembangkan Obat Covid-19

“Perkembangan persebaran Covid-19 di Indonesia dan dunia serta apabila terdapat stimulus-stimulus yang dikeluarkan pemerintah di seluruh dunia akan mempengaruhi gerak IHSG,” ujar Hendriko kepada Kontan.co.id, Jumat (3/4/2020).

Baca: Bahan Alami Curcumin Berkhasiat Tingkatkan Imunitas Tubuh, Tapi Bukan Obat untuk Covid-19

Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana berpendapat, IHSG masih akan dipengaruhi oleh adanya pemberian stimulus oleh pemerintah untuk menjaga stabilitas ekonomi dan menanggulangi wabah Covid19.

Herditya mengatakan, IHSG selama sepekan ini masih berpotensi menguat namun cukup terbatas, dengan kisaran support 4.200 dan resistance 4.700 untuk sepekan perdagangan.

Artikel ini tayang di Kontan dengan judul  IHSG diproyeksikan menguat pekan ini, simak sentimen pendorongnya