Gubernur BI Dapat Kabar Rupiah Menguat dan Cadangan Devisa Akan Bertambah
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mendapatkan kabar bahwa nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) sudah dalam tren menguat.
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mendapatkan kabar bahwa nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) sudah dalam tren menguat.
Perry menjelaskan, mata uang Garuda pada pembukaan perdagangan pagi ini masih dapat menguat di kisaran Rp 16.200 per dolar AS.
"Alhamdulillah nilai tukar rupiah terus tidak hanya bergerak stabil, tapi juga menguat dalam beberapa hari ini. Bahkan hari ini menguatnya dari tadi pagi sejak awal perdagangan dibuka itu diperdagangkan di Rp 16.200," ujarnya saat teleconference di Jakarta, Kamis (9/4/2020).
Baca: Terkait Corona, Jokowi: ASN, TNI, Polri, Serta Pegawai BUMN Dilarang Mudik
Baca: Sanksi Bagi ASN yang Nekat Mudik, Tunda Kenaikan Gaji dan Pangkat hingga Pemberhentian Tidak Hormat
Kemudian, ia kembali mendapatkan informasi bahwa rupiah kembali perkasa pada detik-detik jelang penutupan perdagangan sore ini.
"Saya barusan dapat informasi juga nilai tukarnya ini deal terakhir ya ini Rp 15.930. Ini adalah murni antara jual beli di pasar antar bank maupun yang melalui broker," kata Perry.
Selain itu, Perry menambahkan, cadangan devisa negara juga akan bertambah 4,3 miliar dolar AS dari proses penerbitan global bond hingga menjadi 125 miliar dolar AS.
"Saya ulangi lagi, cadangan devisa akan meningkat, pada akhir bulan lalu kami sudah sampaikan bahwa cadangan devisa 121 miliar dolar AS. Pekan depan akan mendekati angka sekira 125 miliar dolar AS karena penerbitan global bond sekarang dalam proses administrasi dan settlement," pungkasnya.