TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS pada penutupan perdagangan di pasar spot ditutup menguat.

Mengutip data Bloomberg, Senin (20/4/2020) rupiah ditutup pada level Rp 15.412 per dollar AS.

Rupiah menguat 52 poin (0,34 persen) dibandingkan penutupan Jumat pada level Rp 15.465 per dollar AS.

Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan penguatan rupiah sore ini terdorong sentimen positif dari hasil survei lembaga pemeringkat Standard and Poor’s (S&P) yang mempertahankan Sovereign Credit Rating atau peringkat utang Indonesia tetap BBB/A-2.

Baca: PP Perbasi Akan SeleksI Ulang Pemain Timnas Basket Pada Juni 2020

Baca: Salurkan Lima Ribu APD, NasDem Beri Santunan ke Puluhan Ahli Waris Tenaga Medis yang Meninggal

Namun, S&P menurunkan prospek (outlook) utang Indonesia dari sebelumnya stabil menjadi negatif.

“S&P Rating merevisi outlook BBB dari stabil menjadi negatif ini dikarenakan adanya peningkatan risiko seperti posisi eksternal Indonesia yang mulai melemah,” ungkap Ibrahim.

Penurunan prospek ini disebabkan oleh melebarnya defisit anggaran yang ditetapkan pemerintah menjadi 5,07 persen dari produk domestik bruto (PDB). Hal ini direspons oleh S&P dengan menurunkan outlook.

“Penurunan rating tersebut masih cukup bagus buat pasar obligasi dalam negeri sehingga arus modal kembali masuk ke pasar valas dan obligasi,” ujar Ibrahim.

Menurut Ibrahim, hal ini mengindikasikan fundamental ekonomi Indonesia cukup bagus walaupun di tengah pandemi virus corona yang terus menghawatirkan di dalam negeri.

"Stimulus yang dilakukan oleh pemerintah bisa membawa mata rupiah bergerak positif hari ini," jelas Ibrahim.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Rupiah Ditutup Menguat di Level Rp 15.412 Per Dollar AS"