Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Pelanggan Listrik 1.300 VA Tidak Dapat Diskon, Ini Alasan Menteri ESDM

pelanggan 1.300 VA adalah golongan rumah tangga yang umumnya memiliki cukup aset perangkat elektronik

Penulis: Reynas Abdila
Editor: Sanusi
zoom-in Pelanggan Listrik 1.300 VA Tidak Dapat Diskon, Ini Alasan Menteri ESDM
Tribunnews/JEPRIMA
Warga saat melakukan pengecekan token listrik prabayar di Rumah Susun Bendungan Hilir, Jakarta Pusat 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menegaskan alasan pelanggan PLN 1.300 VA tidak mendapatkan potongan harga dari kebijakan stimulus listrik.

"Golongan rumah tangga 1.300 volt ampere (VA) termasuk dalam golongan rumah tangga mampu sehingga tidak menerima subsidi. Stimulus diberikan kepada golongan rumah tangga tidak mampu," kata Arifin dalam raker dengan Komisi VII DPR RI secara virtual, Senin (4/5/2020).

Baca: Fakta Pasutri Nekat Mudik ke Lampung, Sembunyikan Mobil di Truk, Rela Bayar Jasa Rp 2 Juta

Baca: Pesan Khusus Kurniawan Dwi Yulianto Kepada Pemain Garuda Select yang Lanjutkan Karier di Eropa

Menurutnya, pelanggan 1.300 VA adalah golongan rumah tangga yang umumnya memiliki cukup aset perangkat elektronik seperti televisi, kulkas, hingga air conditioner.

"Jadi yang diberi pemerintah hanya untuk rumah tangga tidak mampu R1.450 VA dan R1.900 VA," tambah Arifin.

Arifin menjelaskan hingga kini terdapat 38 golongan tarif tenaga listrik di antaranya terdiri dari 25 golongan tarif bersubsidi dan 13 golongan tarif non subsidi.

Pemerintah menilai pelanggan listrik R.1/450 VA dan R.1/900 VA yang termasuk golong tarif bersubsidi sebagai kelompok masyarakat miskin dan rentan miskin akibat pandemi virus corona atau Covid-19.

Berita Rekomendasi

"Pemerintah kemudian membuat kebijakan untuk memberikan diskon tagihan listrik selama 3 bulan yakni April-Juni 2020. Rinciannya R.1/450 VA dapat diskon 100 persen dan R.1/900 VA masyarakat tidak mampu dapat diskon 50 persen," terang Arifin.

Jumlah pelanggan R.1/450 VA sekitar 23,9 juta dan 7,3 juta pelanggan untuk R.1/900 VA.

Sebelumnya, Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) menilai kebijakan keringanan beban tagihan listrik bagi masyarakat terdampak virus Corona belum begitu efektif bahkan terkesan populis.

Ketua Harian YLKI, Tulus Abadi mengatakan masyarakat perkotaan baik golongan miskin maupun nonmiskin sangat rentan terdampak efek penyebaran Corona.

Pasalnya, masyarakat tersebut rawan kehilangan pekerjaannya akibat beberapa perusahaan terpaksa tutup selama pandemi Corona.

Di sisi lain, tak sedikit masyarakat di kota-kota besar merupakan pelanggan listrik golongan 1.300 VA yang notabene tidak bisa mengakses kebijakan subsidi listrik dari pemerintah.

Bahkan, pelanggan yang masuk kategori 1.300 VA tampak berada di zona abu-abu.

Dalam hal ini, pelanggan tersebut awalnya hendak mengakses listrik golongan 900 VA.

Namun, karena ada pembatasan jumlah pelanggan listrik bersubsidi, mereka terpaksa berlangganan listrik di golongan 1.300 VA.

“Banyak masyarakat yang secara ekonomi rentan, tapi mereka menggunakan listrik 1.300 VA. Ketika pemakaian listrik naik, mereka tidak mendapat subsidi. Harusnya ini jadi perhatian pemerintah,” ucap Tulus.

Ini Pelaku Bisnis dan Industri yang Dapat Penggratisan Tarif Listrik dari PLN

Pemerintah memutuskan untuk membebaskan tarif listrik bagi pelanggan golongan bisnis skala kecil dan industri kecil yang menggunakan listrik 450 VA.

Kebijakan ini merupakan lanjutan dari kebijakan sebelumnya yaitu pembebasan dan pemberian diskon bagi pelanggan rumah tangga.

Baca: PLN Siapkan Mekanisme 6 Bulan Listrik Gratis Bagi Pelanggan Bisnis Kecil dan Industri Kecil

Kebijakan untuk golongan bisnis skala kecil dan industri kecil tersebut akan berlaku selama 6 bulan, terhitung mulai Mei 2020.

“Mekanisme penggratisan listrik untuk pelanggan golongan bisnis kecil B1/450 VA dan industri kecil I1/450 VA akan menggunakan cara yang sama dengan pendistribusian pembebasan listrik untuk golongan rumah tangga. Tahap pertama untuk golongan rumah tangga, sudah terdistribusikan seluruhnya kepada pelanggan yang berhak menerima,” kata Executive Vice President Communication & CSR PLN Made Suprateka, dalam keterangan tertulis, Sabtu (2/5/2020).

Ia menambahkan, untuk pelanggan bisnis dan industri 450 VA pascabayar, secara otomatis tagihan untuk pemakaian pada rekening bulan Mei sampai dengan Oktober adalah nol rupiah.

Sedangkan untuk pelanggan yang menggunakan token listrik, token gratis tersebut dapat diperoleh baik melalui web yakni www.pln.co.id maupun aplikasi Whatsapp ke nomor 0812-2-123-123.

Mekanisme menggunakan whatsapp akan memerlukan waktu beberapa hari karena PLN harus memasukkan database penerima yang berhak ke dalam sistem sehingga tepat sasaran.

Jumlah database pelanggan yang harus dimasukkan ke dalam sistem kurang lebih sekitar 500 ribu ID pelanggan, dan dalam 12 jam, semua pelanggan dengan token listrik sudah dapat token gratisnya.

Paling lambat hari Minggu, 3 Mei 2020, seluruh pelanggan yang berhak dipastikan sudah dapat mengakses token yang diterima ke dalam meterannya dan menikmati listrik gratis.

“Pelanggan dapat mengirimkan nomor ID Pelanggannya ke nomor di atas melalui aplikasi Whatsapp, dan apabila pelanggan tersebut datanya cocok sesuai dengan kriteria penerima program gratis listrik, maka si pelanggan akan mendapatkan token yang dapat diisikan ke dalam meteran prabayarnya,” katanya.

Made juga menambahkan, distribusi token juga akan dilakukan dengan bekerja sama dengan perangkat desa untuk menjangkau pelanggan-pelanggan usaha dan industri yang kesulitan untuk mengakses jaringan internet.

Semoga dengan program listrik gratis selama 6 bulan ini, para pelaku bisnis skala kecil ini dapat tetap bertahan di masa pandemi COVID-19 ini.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas