Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Hapus Pertamini, BPH Migas Minta Pertamina Perluas SPBU Mini

Pertamini akan hilang jika Pertamina memperluas keberadaan mini SPBU yang bisa dijangkau oleh masyarakat di pelosok.

Penulis: Reynas Abdila
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Hapus Pertamini, BPH Migas Minta Pertamina Perluas SPBU Mini
EKSPLORASI.ID
Gerai Pertamini 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila

 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas (BPH Migas) angkat bicara terkait maraknya outlet penjualan bahan bakar minyak (BBM) tidak resmi yang biasa menggunakan label Pertamini.

Kepala BPH Migas, M. Fanshurullah Asa mengatakan, Pertamini pada dasarnya menjadi ranah hukum pengawasan atau kewenangan di Kepolisian dan Pemerintah Daerah.

"BPH Migas hanya mengawasi badan usaha yang punya izin umum yang dikeluarkan BKPM (Badan Koordinasi Penanaman Modal), Pertamini bukan bagian dari Pertamina," katanya dalam diskusi virtual di Jakarta, Jumat (8/5/2020).

Fanshurullah menilai Pertamini akan hilang jika Pertamina memperluas keberadaan mini SPBU yang bisa dijangkau oleh masyarakat di pelosok.

Baca: Pernyataan Menhub Membingungkan, Pelonggaran Transportasi Dikhawatirkan Picu Gelombang II Covid-19

"Solusi dari kami memang untuk mini SPBU ini diperbanyakan distribusinya resmi dari Pertamina. Investasinya juga terjangkau mulai dari Rp100 juta-an," urainya.

Baca: Lion Air Group akan Kembali Terbang Mulai 10 Mei 2020

Berita Rekomendasi

BPH Migas mendorong Pertamina agar tidak kalah bersaing dari badan usaha ExxonMobil yang sudah mulai membuat jaringan di pedesaan. Dia mengatakan, ExxonMobil mampu membangun lebih dari 10ribu ritel pengisian BBM dan bengkel mini serta gerai penjualan oli.

Baca: Mulai Hari Ini, 8 Mei 2020 Citilink Kembali Terbangi Rute Domestik

"Di Purwakarta itu jumlahnya lumayan banyak sampai ratusan. Kalau ini berjalan dengan baik maka Pertamini ini juga akan habis dengan sendirinya" tutur Fanshurullah.

Penjual Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis premium mengisikan BBM kepada pelanggan di SPBU mini Jalan Bayangkara, Cibiru, Bandung, Senin (25/1/2016). Pemerintah melalui Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) mengizinkan masyarakat untuk membuka usaha stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) skala kecil berkapasitas 200-300 liter atau dikenal dengan sebutan Pertamini dengan mengajukan izin melalui Kantor Desa setempat sedang harga pembuatan SPBU Mini sebesar Rp7 juta/unit. TRIBUN JABAR/BUKBIS CANDRA ISMET BEY
Penjual Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis premium mengisikan BBM kepada pelanggan di SPBU mini Jalan Bayangkara, Cibiru, Bandung, Senin (25/1/2016). Pemerintah melalui Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) mengizinkan masyarakat untuk membuka usaha stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) skala kecil berkapasitas 200-300 liter atau dikenal dengan sebutan Pertamini dengan mengajukan izin melalui Kantor Desa setempat sedang harga pembuatan SPBU Mini sebesar Rp7 juta/unit. TRIBUN JABAR/BUKBIS CANDRA ISMET BEY (TRIBUN JABAR/BUKBIS CANDRA ISMET BEY)

Direktur Pemasaran Retail Pertamina, Masúd Khamid mengatakan pihaknya terus memperluas jangkauan penjualan dengan membangun mini SPBU atau Pertashop yang akan menghadirkan berbagai produk dengan harga dan kualitas dijamin sama di SPBU. 

Program ini merupakan pengembangan dari Program Pertamina One Village One Outlet (OVOO).

Miftahul Maarif (24) mengisi Bahan Bakar Minyak (BBM) di stasiun pengisian Pertamini di Kampung Tambak Lorok, Semarang Utara. Jateng, Jumat (2/9/2016). Staiun pengisian BBM Pertamini ini menyediakan BBM jenis Pertamax yang dijual dengan harga Rp 8500 per liter dan Pertalite dengan harga Rp 8000 per liter. Dispenser pengisian manual ini layaknya pengisian di SPBU Pertamina. Tribun jateng/Wahyu Sulistiyawan
Miftahul Maarif (24) mengisi Bahan Bakar Minyak (BBM) di stasiun pengisian Pertamini di Kampung Tambak Lorok, Semarang Utara. Jateng, Jumat (2/9/2016). Staiun pengisian BBM Pertamini ini menyediakan BBM jenis Pertamax yang dijual dengan harga Rp 8500 per liter dan Pertalite dengan harga Rp 8000 per liter. Dispenser pengisian manual ini layaknya pengisian di SPBU Pertamina. Tribun jateng/Wahyu Sulistiyawan (Tribun Jateng/Wahyu Sulistiyawan)

Mas’ud menambahkan, dari 7.196 kecamatan di Indonesia pembangunan, Pertamina menargetkan pembangunan Pertashop di 3827 kecamatan yang belum memiliki lembaga penyalur BBM dan LPG.

“Untuk mempercepat realisasi pembangunan Pertashop, Pertamina telah menandatangani kesepakatan dengan Kementerian Dalam Negeri dan membuka peluang kerjasama kemitraan bisnis kepada Pemerintahan Desa, Koperasi serta pelaku usaha atau UKM di seluruh Indonesia,”imbuhnya.

Kepada mitra, Pertamina akan mengembangkan dua pola investasi, yakni Pertamina yang berinvestasi dan desa yang menjalankan atau desa yang melakukan Investasi dan ada rasio pembagian keuntungan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas