Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ahli Hukum Syariah Mardi Candra mengatakan grafik sengketa ekonomi syariah di peradilan agama selalu mengalami peningkatan setiap tahunnya.

Terlebih saat ini ekonomi, termasuk dunia perbankan tengah melesu akibat pandemi virus corona (Covid-19), sehingga ini bisa saja berdampak pula pada makin bertambahnya kasus sengketa ekonomi syariah.

"Sengketa ekonomi syariah ini perkaranya yang masuk ke peradilan agama dari tahun ke tahun itu grafiknya selalu naik ya, selalu bertambah," ujar Mardi di acara Focus Group Discussion (FGD) terkait 'Approach Pembiayaan Syariah yang Tertunda selama Covid-19' via video conference, Senin (11/5/2020).

Baca: Sengketa Pembiayaan Murabahah Mendominasi Kasus Ekonomi Syariah di Peradilan Agama

Dia menjelaskan, jika dibandingkan pada 2017 lalu, jumlah perkara sengketa yang masuk ke peradilan agama pada 2019 naik cukup signifikan, yakni naik hingga 83 perkara.

Baca: Kurangi PHK, Pemerintah Bolehkan Warga Usia di Bawah 45 Tahun Beraktivitas Lagi

"Nah ini kita lihat sengketanya tahun 2017 ada 229 perkara, kemudian tahun 2018 ada 287 perkara, kemudian pada tahun kemarin tahun 2019 itu ada 312 perkara. Jadi gambarannya, perkembangannya itu grafiknya selalu naik," jelas Mardi.

Baca: Hikmah Pandemi Corona di Mata Natasha Rizky: Bisa 24 Jam Full Jalani Peran Istri dan Juga Ibu

Oleh karena itu, ia pun berharap pada periode 2020 ini tidak terjadi cash boom terkait perkara ekonomi syariah ini, mengacu pada momennya yang bertepatan dengan masa pandemi.

"Dan kita berharap untuk tahun 2020 tidak boom ya, dan di peradilan agama mudah-mudahan tidak terjadi boom atau cash boom dalam persoalan sengketa ekonomi syariah ini," kata Mardi.

Lebih lanjut ia menyebut kasus sengketa ekonomi syariah yang terbanyak diperkarakan di peradilan agama adalah berkaitan pembiayaan murabahah.