Fraksi Golkar: Kami Tidak Pernah Usulkan Cetak Uang. . .
"Ide mencetak uang tidak pernah muncul sebagai ide fraksi Partai Golkar sebagai solusi untuk mengatasi dampak Pandemi Covid-19," uar Sarmuji.
Editor: Choirul Arifin
Laporan Reporter Tribunnews.com Willy Widianto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Di tengah pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia banyak usulan masuk ke pemerintah dalam mengatasi dampak ekonomi wabah tersebut.
Bahkan sempat muncul banyak pandangan agar Bank Indonesia (BI) mencetak uang guna mengatasi krisis yang terjadi.
Menanggapi pemberitaan yang dramatis tentang usulan sejumlah anggota DPR agar Bank Indonesia mencetak uang Rp 600 triliun, Sekretaris Poksi XI Fraksi Partai Golkar DPR RI, M Sarmuji menyebut ide mencetak uang bukan ide dari partai Golkar.
"Ide mencetak uang tidak pernah muncul sebagai ide fraksi Partai Golkar sebagai solusi untuk mengatasi dampak Pandemi Covid-19 terhadap perekonomian dan kesejahteraan rakyat," kata Sarmuji.
"Bahkan, ide ini tidak pernah dibahas dalam rapat kelompok fraksi (Poksi XI) atau dikonsultasikan baik kepada pimpinan fraksi maupun kepada pimpinan Poksi XI," ujar Sarmuji dalam pernyataannya kepada Tribun, Rabu(13/5/2020).
Baca: Pendapat Dahlan Iskan Tentang Usulan DPR Agar BI Cetak Uang Banyak
Sarmuji juga menyatakan jika Fraksi Partai Golkar menyadari bahwa mencetak uang membawa konsekuensi seperti menurunkan tingkat kepercayaan terhadap rupiah yang bisa berakibat pada menurunnya kepercayaan terhadap mata uang Indonesia itu, inflasi dan menurunnya nilai kurs yang bisa menimbulkan dampak luas.
Baca: Bela Perpres dari Jokowi, Menteri Airlangga: Kenaikan Iuran untuk Menjaga Keberlanjutan BPJS
"Ibarat mengobati sakit obat bisa lebih berbahaya dari pada penyakitnya," kata Sarmuji.
Sarmuji berpendapat, perdebatan yang serius di dalam DPR terutama di komisi XI bukan tentang mencetak uang.
Baca: Puncak Kendaraan Tinggalkan Jakarta Akan Terjadi Pada H-3 Lebaran, 21 Mei 2020
"Mencetak uang hanya terjadi debat intens di luar ruang rapat. Kami lebih berkonsentrasi pada penambahan likuiditas, relaksasi kredit, pemulihan ekonomi, insentif fiskal, pembelian obligasi pemerintah oleh BI dengan bunga rendah untuk meringankan beban pemerintah dan hal- hal lain yang terkait dengan itu," ucapnya.
Baca: Waspadai Titik Rawan Macet di Jalan Tol Menjelang dan Pasca Lebaran, Ini Rinciannya
Menurut Sarmuji isu cetak uang hanya muncul sekilas saja dan tidak ada satupun kesimpulan rapat yang menyinggung tentang pencetakan mata uang. Ia juga menyatakan jika ada pandangan dari kader Golkar soal ide mencetak uang bukanlah pendapat partai.
"Pandangan saudara Misbakhun dalam salah satu webinar, tidak mewakili sikap Partai maupun sikap fraksi Partai Golkar," tutup Sarmuji.(Willy Widianto)