TRIBUNNEWS.COM - PT. Sinarmas Asset Management menyatakan bahwa reksadana Sinar Mas tetap aman di perdagangkan.

Hal tersebut terkait dengan informasi dari PT. Bibit Tumbuh Bersama yang merupakan salah satu agen penjual efek reksadana produk kelolaan PT Sinarmas Asset Management yang untuk sementara tidak bisa melakukan pembelian dan switching produk reksadana Sinarmas Asset Management.

Dalam keterangan tertulis yang diterima Tribunnews.com, Selasa (26/5), pihak manajemen Sinarmas Asset Management mengatakan, "Kami memberitahukan telah terjadi volatilitas harga obligasi dan likuiditas di pasar menjadi ketat serta terbatas, sehingga sulit mencapai harga jual yang wajar."

Meski demikian, PT. Sinarmas Asset Management mengimbau nasabah tidak perlu khawatir karena suspensi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) hanya bersifat sementara terhadap pembelian baru. Jika nasabah mau menjual produk reksadana yang dimiliki dapat dilakukan setiap saat sesuai dengan ketentuan yang berlaku di seluruh kantor cabang Sinarmas Asset Management.

"Hal ini menyebabkan kami melakukan pencatatan harga asset yang lebih konservatif di bawah harga pasar yang tidak sesuai dengan ketentuan harga wajar pada produk Reksadana Danamas Mantap Plus dan Reksadana Simas Syariah Pendapatan Tetap," tulis pihak Sinarmas Asset Management.

Namun, seiring dengan membaiknya pasar, Direktur Sinarmas Asset Management, Jamial Salim mengatakan bahwa Sinarmas Asset Management telah menyesuaikan harga asset dimaksud serta mengomunikasikan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK). "Prioritas kami adalah memberikan pelayanan yang terbaik kepada nasabah," ungkap pihak manajemen.

Sebagai salah satu unit usaha di bawah pilar Sinar Mas Financial Services, PT Sinarmas Asset Management bertanggung jawab sepenuhnya atas semua produk yang dipasarkan.

PT Sinarmas Asset Management adalah lembaga keuangan yang terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan dan berkomitmen untuk selalu mengutamakan ketentuan hukum yang berlaku. (*)