Hadapi Skenario New Normal BNI Siapkan Strategi Interaksi dengan Pelanggan
Proses bisnis dan model penjualan dimaksimalkan dengan dukungan infrastruktur IT dan data warehouse dengan system Customer Relationship Management
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Hari Darmawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - BNI mempersiapkan strategi menghadapi skenario New Normal, dalam menghadapi wabah virus corona atau Covid-19.
New Normal sendiri, menjadi sebuah keniscayaan bagi BNI dan menjadi pola hidup baru, serta cara baru untuk dapat terus berkontribusi dengan tetap mengedepankan kesehatan dan produktivitas.
Perubahan perilaku, cara berinteraksi, berkomunikasi, dan transaksi nasabah menjadi dasar bagi BNI untuk mengimplementasikan berbagai strategi dan inovasi di berbagai fungsi dan lini unit.
Wakil Direktur Utama BNI, Anggoro Eko Cahyo mengatakan pihaknya akan terus mendorong dan mengarahkan nasabah baik individu maupun institusi agar mengalihkan transaksinya dengan menggunakan platform digital BNI.
Baca: Hampir 800 Orang Ikuti Swab Test BNI Tanpa Dipungut Biaya
Direktur Layanan dan Jaringan BNI, Adi Sulistyowati mengatakan, BNI akan segera mengubah outlet konvensional menjadi outlet digital. Layanan front end,
"Proses bisnis dan model penjualan akan dimaksimalkan dengan dukungan infrastruktur IT, dan data warehouse dengan system Customer Relationship Management akan dioptimalkan sebagai salah satu enabler personalisasi layanan BNI untuk mempermudah dan mempercepat transaksi nasabah," ucap Adi Sulistyowati dalam keterangannya, Selasa (26/5/2020).
Menurutnya, oenguatan layanan digital ini terbukti menunjukkan kinerja terbaiknya, denfan pertumbuhan transaksi digital pada kuartal pertama 2020 di jaringan layanan elektronik BNI meningkat secara keseluruhan sebesar 31 persen dibanding periode yang sama tahun 2019.
Baca: Kisah Anjing yang Setia Menunggu Berbulan di Rumah Sakit Meski Si Pemilik Meninggal Karena Covid-19
Kemudian sambung Anggoro, kenaikan tersebut terutama disumbangkan oleh pertumbuhan transaksi pada BNI Mobile Banking, yaitu naik 84,4 persen dibanding kuartal pertama 2019,” ujar Anggoro
"Transaksi melalui BNI Mobile Banking pada Q1-2019 sebanyak 43 juta, meningkat pada Q1-2020 menjadi 63 juta transaksi, atau dilihat dari rupiahnya meningkat dari Q1-2019 sebesar Rp 56,1 triliun menjadi Rp 103,4 triliun pada Q1-2020," kata Anggoro.
Anggoro juga menyebutkan, bahwa kenaikan transaksi digital terjadi untuk segmen nasabah korporasi, yaitu BNI Direct. Pada Q1-2020, volume transaksi yang menggunakan BNI Direct naik 55 persen dibanding periode yang sama tahun 2019. Jumlah transaksinya pun meningkat 44 persen.
Baca: Pesan Yoyok Sukawi untuk 3 Pemain PSIS Semarang yang Bergabung Timnas Indonesia U-19
“Hal itu menunjukkan nasabah institusi sudah beralih ke transaksi digital, khususnya untuk nasabah giro, juga debitur. Semua debitur kita sudah mulai menggunakan Cash Management BNI tahun ini. Jadi kenaikan cash management sangat signifikan,” kata Anggoro.
"Selain itu kesan baik dan kualitas pelayanan dari para petugas layanan BNI, menjadi kunci terciptanya sebuah kepuasan nasabah yang berujung pada kepercayaan dan loyalitas, " lanjutnya.
Menurut Anggoro, Covid-19 menjadi sebuah peluang dan tantangan baru. Keberadaannya mempercepat era Revolusi Industri 4.0.
"Revolusi Industri 4.0 adalah era teknologi, era digital, di mana teknologi informasi akan menjadi pusat dari semua aktivitas masyarakat, dan menjadikan BNI sebagai salah satu perbankan yang siap memperkuat layanan digital," ucap Anggoro.
Dalam aktivitas operasionalnya, menurut Anggoro, seluruh outlet dan berbagai channel elektronik meliputi BNI Mobile Banking, BNIDirect, BNI SMS Banking, BNI Internet Banking, ATM, EDC, BNI Sonic dan Agen46.