Berdikari Impor 50 Ribu Ton Daging Kerbau India dan 10 Ribu Ton Daging Sapi Brasil
PT Berdikari (Persero) secara bertahap akan mendatangkan daging impor hingga akhir tahun 2020.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Berdikari (Persero) secara bertahap akan mendatangkan daging impor hingga akhir tahun 2020.
Itu setelah perusahaan plat merah klaster pangan tersebut mengantongi izin impor 50 ribu ton daging kerbau India dan 10 ribu ton daging sapi Brasil dari Kementerian Perdagangan.
Direktur Utama PT Berdikari (Persero), Harry Warganegara menjelaskan sampai saat ini Perusahaan telah menyelesaikan proses negosiasi dengan beberapa pemasok daging kerbau India dan shipment sudah mulai berjalan.
Baca: Temui Pimpinan DPR, HMS Center Kritisi Serbuan Jamu Impor
“Hari ini, untuk shipment pertama telah masuk ke Indonesia melalui Pelabuhan Tanjung Priok sebanyak 672 ton,” ucap Harry, Sabtu (30/5/2020).
Dia menuturukan Berdikari telah menyelesaikan negosiasi kontrak dengan beberapa pemasok dengan total daging kerbau yang akan didatangkan sebanyak 1.960 ton yang direncanakan akan masuk bertahap hingga akhir Juni 2020.
“Kami akan terus menambah jumlah impor sesuai dengan kuota yang kami dapat, di mana saat ini kami masih melakukan negosiasi kontrak dengan beberapa supplier.”
Baca: Relaksasi Impor Segera Berakhir, Harga Bawang Putih Berpeluang Kembali Naik
“Kami berharap dengan masuknya daging kerbau India ke Indonesia dapat menjaga ketersediaan bahan pangan nasional dan terpenuhinya kebutuhan bahan pangan protein khususnya daging serta menjaga stabilitas harga tetap terjangkau oleh masyarakat”, tegas Harry.
Terkait pemasaran, Berdikari menggandeng beberapa distributor serta menyalurkan langsung ke pasar konsumen melalui saluran distribusi sendiri, diantaranya melalui Toko Daging Protein Berdikari dan market place.
Berdikari juga sedang mempersiapkan proses impor daging sapi Brazil, saat ini telah dilakukan kontrak pembelian awal dengan salah satu supplier sebanyak 1.120 ton dan tinggal menunggu jadwal shipmentnya saja.
“Sebagai bagian dari BUMN Klaster pangan kami komitmen untuk mensupport pemerintah dalam menjaga ketahanan pangan nasional dan stabilitas harga khususnya pada masa pandemik Covid-19 ini,” tutup Harry.