Wabah Covid-19 Bikin Industri Penerbangan Indonesia Babak Belur
Staf Ahli INACA Darmadi menyebutkan penumpang pesawat untuk rute domestik sejak Januari hingga Mei 2020 hanya tinggal 14 persen.
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Hari Darmawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indonesia National Air Carrier Association (INACA), menyebutkan industri penerbangan sangat terdampak akibat terjangan wabah virus corona atau Covid-19.
Staf Ahli INACA Darmadi menyebutkan penumpang pesawat untuk rute domestik sejak Januari hingga Mei 2020 hanya tinggal 14 persen.
"Untuk rute penerbangan internasional pun tidak lebih baik, dari tiga Bandara yaitu Soekarno-Hatta, Juanda dan Kualanamu menyisakan 35 persen penumpang," ucap Darmadi dalam konferensi virtual, Selasa (2/6/2020).
Ia juga menyebutkan, dalam kajian International Air Transport Association (IATA) revenue penumpang tahun 2019 akan ditanggung pada tahun 2022.
Baca: All New BMW 4 Seri Coupe Pamerkan Semua Interior dan Eksterior Sehari Sebelum Debut
Melihat hasil kajian tersebut INACA akan menyelaraskan apa yang sudah ada dalam kajian.
"Dalam perundingan diskusi internal INACA sudah inline. Masalahnya dalam mengimplementasikan, hal-hal yang dibutuhkan dalam protokol kesehatan," kata Darmadi.
Baca: Surat PHK Dikirim Tengah Malam, 181 Pilot Kontrak Garuda Indonesia Kehilangan Pekerjaan
Darmadi mengungkapkan, INACA sendiri 13 maskapai penerbangan, 21 air charter dan 2 cargo. Namun kondisinya saat ini di antara 35 anggota INACA ada yang tengah mati suri.
Baca: Lion Air Group Kembali Berhenti Terbang, Biaya Tes PCR Lebih Mahal dari Tiket Pesawat
"Kita butuh membeli kepercayaan masyarakat saat menghadapi new normal atau kenormalan baru, semua pihak sepakat menyakinkan kepercayaan masyarakat dapa mengembalikan nafas industri ini," kata Darmadi.
Menurut Darmawadi, hasil diskusi INACA menyepakati jika penerbangan bisa kembali beroperasi seperti semula, hanya akan ada 70 persen penumpang dalam satu kali perjalanan.