Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

BI Jelaskan Alasan Rupiah Menguat Begitu Tinggi

Sebelumnya, mata uang Garuda sempat menyentuh level terburuk di sekira Rp 16.500 per dolar AS beberapa bulan sebelumnya.

Editor: Choirul Arifin
zoom-in BI Jelaskan Alasan Rupiah Menguat Begitu Tinggi
WARTA KOTA/henry lopulalan
Aktivitas penukaran uang di Money Changer VIP di Jalan Menteng Raya, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (8/10/2018). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengungkapkan, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat semakin kuat akhir-akhir ini hingga dibawah Rp 14.000.

Sebelumnya, mata uang Garuda sempat menyentuh level terburuk di sekira Rp 16.500 per dolar AS beberapa bulan sebelumnya.

"Kalau kita bicara nilai tukar itu kan dipengaruhi faktor fundamental dan faktor teknikal. Faktor fundamental itu apa? Tentu saja inflasi kita, defisit transaksi berjalan kita, dan perbedaan suku bunga di dalam dan luar negeri," ujarnya melalui teleconference di Jakarta, Selasa (9/6/2020).

Kemudian, Perry menyampaikan, dalam jangka menengah panjangnya adalah arah kebijakan pemerintah, khususnya untuk hilirisasi dan industrialisasi.

Baca: Pilih Suplemen Mengandung Zinc untuk Pulihkan Anak yang Alami Masalah Pencernaan

"Termasuk juga mendorong PMA (penanaman modal asing) melalui RUU Cipta Kerja seperti itu," katanya.

Sementara, lanjutnya, faktor teknikal itu dalam jangka pendek satu diantaranya yakni ukuran terhadap premi risiko dengan ukuran angka credit default swap (CDS).

Baca: Indonesia Butuh Minimal 340 Juta Vaksin Covid-19

Berita Rekomendasi

"Premi risiko itu ukurannya kan yang kita sering gunakan adalah credit default swap meski belum membaik sebelum Covid-19 yakni di angka 66 atau 68," pungkas Perry.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas