Saatnya Masyarakat Ubah Perilaku Penggunaan BBM
Penggunaan BBM RON tinggi yang ramah lingkungan, jelas Berry, tidak cukup hanya dilakukan melalui regulasi.
Penulis: Malvyandie Haryadi
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pasca-pandemi Covid-19 adalah saat yang tepat bagi masyarakat untuk mengubah perilaku pemakaian bahan bakar minyak (BBM).
Sebab dengan menggunakan BBM beroktan tinggi, masyarakat tidak hanya menjaga lingkungan tetapi juga kesehatan.
Demikian diingatkan mantan Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Berry Nahdian Furqon.
Baca: Pendapat Rektor UI tentang Daya Beli BBM yang Turun
Baca: Tegaskan Bangun Kilang Tetap Jalan di Tengah Pandemi, Pertamina: Biar Tak Tergantung Impor BBM Lagi
Penggunaan BBM RON tinggi yang ramah lingkungan, jelas Berry, tidak cukup hanya dilakukan melalui regulasi.
“Selain itu, kita juga harus mendorong perubahan perilaku ramah lingkungan. Dan sekarang saat yang tepat untuk berubah,” kata Berry, hari ini, Senin (15/6/2020).
Dalam kaitan ini, Berry mengaku sependapat dengan pernyataan Direktur Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan (PPKL) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RM Karliansyah.
Sebelumnya, dalam seminar virtual pekan lalu, Karliansyah mengatakan semua elemen harus mempertahankan perilaku bagus saat pandemic COVID-19, yang berhasil menurunkan emisi gas rumah kaca.
Antara lain dengan menjaga bahan bakar yang lebih ramah lingkungan, memperbaiki manajemen lalu lintas, pengembangan sistem transportasi massal, dan pengembangan hutan kota.
“Saya setuju. Momentum ini memang harus dimanfaatkan. Apalagi, penurunan emisi gas rumah kaca juga sangat berdampak baik bagi kesehatan, termasuk kesehatan sistem pernafasan. Ini bisa menjadi modal ketahanan tubuh dalam melawan pandemi COVID-19. Ini juga demi anak cucu kita ke depan,” kata Berry
Perubahan perilaku, lanjut Berry, sangat besar perannya dalam memperbaiki kualitas udara.
Sebab, dampak positif BBM RON tinggi baru terlihat jika digunakan secara masif. Jika porsinya kecil, lanjut Berry, perbaikan kualitas udara tidak nyata.
“Makanya kita harus bersama-sama mengubah perilaku dengan memakai BBM RON tinggi. Kalau digunakan secara luas, pasti berdampak signifikan,” jelasnya.
“Dengan terbiasa menggunakan BBM ramah lingkungan, diharapkan bisa berkembang menjadi pola hidup ramah lingkungan. Jika menjadi kebiasaan, habit, diharapkan bisa mereduksi faktor pencemaran lingkungan, terutama di kota-kota besar, termasuk Pulau Jawa dan Bali,” kata dia.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.