Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

BI Optimistis Nilai Tukar Rupiah Terus Menguat

Bank Indonesia (BI) optimistis nilai tukar rupiah terus menguat seiring berlanjutnya aliran masuk modal asing ke pasar keuangan domestik.

Editor: Sanusi
zoom-in BI Optimistis Nilai Tukar Rupiah Terus Menguat
Yanuar Riezqi Yovanda/Tribunnews.com
Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers di Gedung BI, Jakarta, Kamis (20/2/2020). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bank Indonesia (BI) optimistis nilai tukar rupiah terus menguat seiring berlanjutnya aliran masuk modal asing ke pasar keuangan domestik.

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, nilai tukar rupiah mengalami apresiasi sebesar 3,75 persen secara point to point atau 5,69 persen secara rerata sampai dengan 17 Juni 2020 dibandingkan level Mei 2020.

"Meskipun masih terdepresiasi sebesar 1,42 persen bila dibandingkan dengan level akhir 2019," ujarnya saat teleconference di Jakarta, Kamis (18/6/2020).

Baca: Faisal Basri: Nilai Tukar Rupiah Sulit Menguat hingga Akhir Tahun

Baca: Faisal Basri: Siap-siap, Pertumbuhan Ekonomi Bisa Minus 3,9 Persen

Menurut Perry, berlanjutnya penguatan rupiah ditopang oleh meredanya ketidakpastian pasar keuangan global serta tingginya daya tarik aset keuangan domestik.

Selain itu, dia menjelaskan, juga terjaganya kepercayaan dari investor asing terhadap prospek kondisi perekonomian di Indonesia.

"Bank Indonesia memandang level nilai tukar rupiah secara fundamental masih undervalued sehingga berpotensi terus menguat dan dapat mendukung pemulihan ekonomi domestik," katanya.

BERITA REKOMENDASI

Adapun, potensi penguatan nilai tukar rupiah didukung oleh beberapa faktor fundamental, seperti inflasi yang rendah dan terkendali, defisit transaksi berjalan yang rendah, imbal hasil aset keuangan domestik yang kompetitif, dan premi risiko Indonesia yang mulai menurun.

"Untuk mendukung efektivitas kebijakan nilai tukar, Bank Indonesia terus mengoptimalkan operasi moneter guna memastikan bekerjanya mekanisme pasar dan ketersediaan likuiditas baik di pasar uang maupun pasar valas," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas