Rekam Jejak Irfan Setiaputra Sebelum Jadi Orang Nomor Satu di Garuda Indonesia
Irfan Setiaputra menjabat sebagai President Director & CEO Reswara Minergi Hartama antara Mei 2017 hingga Desember 2017.
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Hari Darmawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Garuda Indonesia, pada Januari 2020 menunjuk Iran Setiaputra sebagai direktur utama maskapai plat merah tersebut.
Menempati posisi Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan menggantikan posisi Ari Askhara yang memimpin maskapai plat merah ini.
Lalu bagaimana rekam jejak Irfan Setiaputra sebelum menjabat sebagai Direktur Utama Garuda Indonesia, berikut profilnya.
Irfan lahir di Jakarta pada 24 Oktober 1964, dan merupakan lulusan Sarjana Teknik Informatika Intsitut Teknologi Bandung (ITB) angkatan 1982.
Sebelum menjabat sebagai Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan pernah menaungi berbagai perusahaan plat merah dan swasta.
Irfan tercatat pernah menempati jabatan pemimpin di IBM selama empat tahun, yaitu tahun 1996-2000.
Selama menjabat di IBM, Irfan meraih penghargaan IBM STAR of the STARS Award, IBM Professional Achievement Award, dan Best CEO versi majalah SWA.
Kemudian ia juga sempat menjadi Managing Director PT linkNet selama dua tahun lamanya dari tahun 2000-2002, dan juga PT Cisco Systems Indonesia selama tujuh tahun dari 2002-2009.
Pria kelahiran Jakarta ini juga sempat menjadi CEO PT Industri Telekomunikasi Indonesia, selama empat tahun sebelum menjabat sebagai CEO PT Titan Mining Indonesia pada tahun 2012-2014.
Saat menjabat di PT Industri Telekomunikasi Indonesia, Irfan diminta Menteri BUMN saat itu, Sofyan Djalil, menempati kursi pemimpin pada 2009. Namanya mencuat setelah tiga tahun menjabat.
Dalam perjalanan karir berikutnya, ia sempat menjadi CEO PT Cipta Kridatama pada Juli 2014 hingga Mei 2017. Berikutnya, Irfan didapuk sebagai COO ABM Investama Tbk PT (ABMM) pada Mei 2015 hingga Mei 2016.
Tidak hanya itu, Irfan lalu menjabat sebagai President Director & CEO Reswara Minergi Hartama antara Mei 2017 hingga Desember 2017.
Irfan juga sempat menjadi CEO Sigfox Indonesia, pPerusahaan itu bergerak di bidang pengelola jaringan Internet of Things (IoT) terbesar di dunia sejak Februari 2019 lalu.
Saat menjabat di Industri Telekomunikasi Indonesia, Irfan diminta Menteri BUMN saat itu, Sofyan Djalil, menempati kursi pemimpin pada 2009. Namanya mencuat setelah tiga tahun menjabat.
Saat ini Irfan menjabat Sebagai Direktur Utama Garuda Indonesia. Saat ditemui untuk melakukan wawancara eksklusif bersama Tribunnews pada Kamis (11/6/2020), Irfan mengatakan posisi saat ini jauh sekali dari bidang yang selama ini ia bidangi.
"Saya tidak punya basic mengenai penerbangan, karena saya orang IT. Tetapi ini merupakan mandat untuk memajukan perusahaan ini, agar tetap menjadi maskapai ini tetap jaya," ucap Irfan.
Irfan mengatakan, Garuda Indonesa mengemban mandat untuk tetap mengkoneksikan wilayah di Indonesia dari Sabang sampai Meruake.
"Maka dari itu perusahaan ini harus tetap terbang, dan melayani masyarakat Indonesia. Garuda bukan hanya asal terbang dan mendapatkan keuntungan, tetapi memiliki amanah untuk mengkoneksikan masyarakat," ujar Irfan.