Melemah, Rupiah Berada di Level Rp 14.150 per Dolar AS, Senin 22 Juni 2020, Ini Faktor-faktornya
Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot ditutup melemah ke Rp 14.150 per dolar AS atau turun 0,35 persen, Senin (22/6/2020).
Penulis: Suci Bangun Dwi Setyaningsih
Editor: Daryono

TRIBUNNEWS.COM – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot ditutup melemah ke Rp 14.150 per dolar AS, Senin (22/6/2020).
Berdasarkan data Bloomberg, posisi rupiah melemah 0,35 persen dibandingkan penutupan Jumat (19/6/2020), yakni Rp 14.100 per dolar AS.
Direktur PT TRFX Garuda Berjangka, Ibrahim mengatakan pelemahan rupiah terdorong oleh dampak virus Covid-19 terhadap ekonomi Indonesia.
Meskipun tidak separah negara-negara lainnya, terutama di kawasan Asia Tenggara, pemerintah juga tidak terlalu percaya diri menghadapi gejolak tersebut.
“Pemerintah maupun Bank Indonesia merevisi pertumbuhan ekonomi di kuartal II walaupun revisinya berbeda, ini menandakan kepercayaan Pemerintah kembali pudar sehingga pasar kembali apatis,” kata Ibrahim dikutip Tribunnews.com dari Kompas.com.
Baca: Awal Pekan, Harga Emas Antam Dipatok Rp907 Ribu per Gram
Baca: Rupiah Hari Ini, Senin 22 Juni 2020 Menguat ke Rp 14.209 per Dolar AS, Berikut Kurs di 5 Bank
Dari sisi eksternal, Bank Dunia, IMF maupun OECD mengumumkan perkembangan pertumbuhan ekonomi di tahun 2020.
Di mana pada pertumbuhan ekonomi di tahun 2020 akan terjadi kontraksi sesuai perkembangan pandemi Covid-19 yang terus merebak saat ini.
Sehingga, kondisi tersebut dapat membuat pasar kembali bergolak.
“Dalam 2 minggu ini pasar difokuskan pada peningkatan kasus pandemi virus corona di banyak negara bagian AS, serta infeksi baru yang terdeteksi di Beijing, Jerman dan Australia,” kata Ibrahim.
Meski demikian, jumlah kasus di Beijing menurun karena pihak berwenang setempat membatasi pergerakan orang di ibukota China.
Selain itu, juga meningkatkan langkah-langkah lain untuk mencegah penyebaran virus.
“Risiko gelombang kedua Covid-19 tersebut dapat memperburuk sentimen pelaku pasar terhadap pertumbuhan ekonomi global,” tambah Ibrahim.

Dilansir Kontan.co.id, hingga pukul 15.00 WIB, mata uang di kawasan bergerak secara beragam.
Won Korea Selatan menjadi mata uang dengan pelemahan terdalam setelah turun 0,47%.
Kemudian, ringgit Malaysia yang melemah 0,23%, peso Filipina turun 0,13%.
Dolar Taiwan dan yuan China yang sama-sama terdepresiasi 0,08% dan yen Jepang yang melemah 0,07%.
Di sisi lain, rupee India menjadi mata uang dengan penguatan tertinggi, naik 0,26% terhadap dolar AS.
Dolar Singapura dan baht Thailand yang naik, masing-masing 0,14% dan 0,11%, dan dolar Hong Kong yang terlihat naik tipis 0,003%.
Sementara kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor), rupiah berada pada level Rp 14.209 per dolar AS.
Lalu, bagaimana kurs rupiah terhadap dolar AS di 5 Bank Besar?

Kurs Rupiah terhadap dolar AS di 5 Bank Besar
Berikut kurs rupiah Bank besar berdasarkan pantauan Tribunnews, Senin 22 Juni 2020:
- BCA
Jual: Rp 14.290
Beli: Rp 14.240
- Mandiri
Jual: Rp 14.350
Beli: Rp 14.150
- BNI
Jual: Rp 14.364
Beli: Rp 14.064
- CIMB Niaga
Jual: Rp 14.550
Beli: Rp 13.850
- BRI
Jual: Rp 14.505
Beli: Rp 13.995

Berikut nilai tukar rupiah terhadap dolar AS berdasarkan kurs referensi JISDOR, 3 Juni – 22 Juni 2020, dilansir Bank Indonesia:
- 22 Juni 2020: Rp 14.209
- 19 Juni 2020: Rp 14.242
- 18 Juni 2020: Rp 14.186
- 17 Juni 2020: Rp 14.234
- 16 Juni 2020: Rp 14.115
– 15 Juni 2020: Rp 14.228
- 12 Juni 2020: Rp 14.257
- 11 Juni 2020: Rp 14.014
- 10 Juni 2020: Rp 14.083
- 9 Juni 2020: Rp 13.973
- 8 Juni 2020: Rp 13.956
- 5 Juni 2020: Rp 14.100
- 4 Juni 2020: Rp 14.165
- 3 Juni 2020: Rp 14.245
(Tribunnews.com/Suci Bangun DS, Kompas.com/Kiki Safitri, Kontan.co.id/Anna Suci Perwitasari)