Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Jepang Masih Pertimbangkan Proyek Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung dan Bandung-Surabaya

Pemerintah Jepang masih mempertimbangan rencana penyatuan jalur kereta api cepat Jakarta-Bandung dan Bandung-Surabaya.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Jepang Masih Pertimbangkan Proyek Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung dan Bandung-Surabaya
Richard Susilo
Menteri luar negeri Toshimitsu Motegi 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Rencana penyatuan jalur kereta api cepat Jakarta-Bandung dan Bandung-Surabaya hingga saat ini masih dalam pertimbangan pihak Jepang.

"Rencana kereta api ekspres Jakarta - Surabaya dengan pihak negara lain sedang kami pertimbangkan karena ada pihak lain juga yang terlibat, harus dibicarakan baik-baik," kata Menteri Luar Negeri Toshimitsu Motegi kepada Tribunnews.com, Selasa (30/6/3020) siang.

Menlu Toshimitsu Motegi belum mau berkomentar lebih banyak mengenai rencana penyatuan kereta api Jakarta-Bandung oleh China dan permohonan Indonesia agar Jepang melanjutkan dari Bandung sampai Surabaya.

"Kami belum bisa berikan komentar dulu mengenai hal itu lebih lanjut karena terkait pihak lain dan masih dalam pertimbangan," kata Motegi.

Sementara itu seorang sumber pemerintah Jepang kepada Tribunnews.com mengungkapkan keanehannya mengenai rencana penggabungan bisnis China dan Jepang tersebut.

"Aneh ya cara tersebut. Kalau Indonesia berubah-ubah seperti itu ya repot melakukan pembicaraan dengan Indonesia," ungkap sumber tersebut.

Berita Rekomendasi

Citra Indonesia mulai dipertanyakan kembali di dalam forum internet kalangan warga Jepang karena berubah-ubah dan menggabungkan dua sistem kereta api yang berbeda satu sama lain.

Seorang warga Jepang, Kitagawa mengungkapkan, "Bukan soal Jepang dan China yang bersaing, tapi sistem perkeretaapian kedua negara kan berbeda sekali. Bagaimana mau menyatukan? Paling-paling semua penumpang harus turun di Bandung lalu naik kereta Jepang ke Surabaya."

"Kasihan kan penumpang yang mau langsung ke Surabaya. Banyak yang harus diantisipasi untuk hal itu dan terlebih penumpang akan kesal mesti turun naik kereta api cepat yang malah jadi terlambat. Belum lagi turun naik mengangkat koper mereka."

Baca: Pemerintah Diminta Tunda Kelanjutan Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung di Tengah Pandemi Covid-19

Baca: NasDem Minta Pemerintah Tunda Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Jika Sentuh APBN

"Bukan hanya itu saja, bagaimana Jepang bisa memulai pekerjaan proyek dari Bandung kalau proyek Jakarta - Bandung saja belum selesai," ujar dia.

Banyak yang harus dipikirkan dan tidak mudah menggabungkan sistem kereta api yang berbeda tersebut.

"Jepang memikirkan untuk kelancaran dan keamanan masyarakat Indonesia dalam jangka panjang menggunakan kereta api. Jadi harus benar-benar dipikirkan masak-masak dari sekarang. Kalau dipaksakan penggabungan tersebut mungkin saja akan memakan waktu lebih lama lagi proyek tersebut, dengan segala kemungkinan risiko pun bermunculan. Itu yang juga kita pikirkan," lanjut sumber Tribunnews.com.

Proyek Tetap Berlanjut

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan bahwa Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung akan tetap dilanjutkan di tengah Pandemi Covid-19.

"Terkait program KA cepat Jakarta-Bandung, arahan presiden KA Cepat ini dilanjutkan," kata Airlangga Hartarto usai rapat terbatas evaluasi Proyek Strategis Nasional (PSN), Jumat (29/5/2020).

Berdasarkan arahan presiden, proyek Kereta Cepat Jakarta - Bandung yang sempat tertunda setahun nantinya diintegrasikan dengan proyek kereta semi cepat Jakarta-Surabaya.

Baca: KA Cepat Bandung-Jakarta-Semarang-Surabaya Geser Minat Penumpang Pesawat

Baca: Demokrat Minta Pemerintah Fokus Covid-19 dan Ekonomi Rakyat Dibanding Lanjutkan Proyek Kereta Cepat

Sehingga, proyek kereta cepat ini tidak hanya berhenti di Bandung, tapi sampai ke Surabaya.

"Arahan bapak presiden agar lebih ekonomis untuk didorong kelanjutan proyek tidak hanya berhenti di Bandung tetapi terus sampai Surabaya," katanya.

Dalam pengerjaannya nanti, konsorsium proyek kereta cepat bisa ditambah konsorsium dari Jepang.

Saat ini terdapat dua proyek kereta cepat yang sedang dan akan dikerjakan.

Warga mengumpulkan bata merah dan bahan bangunan lainnya yang masih bisa digunakan dari puing-puing bangunan rumah yang sudah dirobohkan sebagian di RT 1 RW 07 Kampung Sekekuda, Kelurahan Mekarwangi, Kecamatan Bojongloa Kidul, Kota Bandung, Rabu (21/1/2020). Sebanyak lebih dari 20  bangunan yang terdiri dari rumah tinggal dan kontrakan di RT tersebut terkena proyek Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Bandung-Jakarta yang pembebasan lahannya sudah selesai. (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN)
Warga mengumpulkan bata merah dan bahan bangunan lainnya yang masih bisa digunakan dari puing-puing bangunan rumah yang sudah dirobohkan sebagian di RT 1 RW 07 Kampung Sekekuda, Kelurahan Mekarwangi, Kecamatan Bojongloa Kidul, Kota Bandung, Rabu (21/1/2020). Sebanyak lebih dari 20 bangunan yang terdiri dari rumah tinggal dan kontrakan di RT tersebut terkena proyek Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Bandung-Jakarta yang pembebasan lahannya sudah selesai. (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN) (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN)

Yakni Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang Dikelola PT Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC) dan proyek kereta semi cepat Jakarta-Surabaya yang dikelola pemerintah bekerja sama dengan Japan International Cooperation Agency (JICA).

"Diusulkan agar konsorsium bisa ditambah oleh konsorsium dari Jepang," kata dia.

Diskusi mengenai Jepang dalam WAG Pecinta Jepang terbuka bagi siapa pun. Kirimkan email dengan nama jelas dan alamat serta nomor whatsapp ke: info@jepang.com

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas