PT Alpen Food Industry: 469 Karyawan yang Berhenti Bekerja Bukan karena PHK Sepihak
Manajemen PT Alpen Food Industry menyatakan, pemutusan hubungan kerja (PHK) atas 469 pekerja di perusahaannya baru-baru ini bukan PHK sepihak.
Penulis: Choirul Arifin
Editor: Malvyandie Haryadi
Karena dihiraukan, akhirnya manajemen mengeluarkan keputusan PHK karena dikualifikasikan mangkir kerja dan dianggap telah mengundurkan diri.
Terkait mogok kedua ini, Simon menyatakan, manajemen sudah mengupayakan dialog bipartit lagi atas materi perselisihan PHK. Pihak Disnaker Bekasi juga mengupayakan mediasi. Namun Disnaker Bekasi belum menentukan jadwal karena kendala pandemi Covid-19.
Karena salah satu serikat pekerja terus mempersoalkan PHK tersebut, Simon menyatakan, perusahaan akhirnya berinisiatif mengajukan penetapan atas putusan PHK tersebut melalui Pengadilan Hubungan Industrial. Yang membuat pihaknya keberatan, "Mereka merusak citra Aice di media sosial," beber Simon.
Sebelumnya dalam pernyataan tuntutan, pihak serikat pekerja menuntut kenaikan upah buruh tahun 2020 sebesar Rp 11 jutaan per bulan. Simon membantah tuntutan tersebut berkaitan dengan isu mempekerjakan buruh hamil di malam hari.
"Itu bisa dicek di risalah bipartit dan dokumen anjuran yang disampaikan mediator," tegas Simon. Simon menyatakan, selama ini perusahaanya memberikan upah sesuai standar UKM ditambah tunjangan, dan kenaikan upah secara berkala.
Dua Besar Nasional
Terlepas dari perselisihan buruh ini, pihak PT Alpen Food Industry menyatakan, perusahaan tetap beroperasi normal dengan mengoperasikan dua pabrik es krim masing-masing berlokasi di Cikarang, Kabupaten Bekasi, dan di Ngoro, Mojokerto, Jawa Timur.
Satu pabrik lainnya sedang dibangun di Medan untuk memenuhi pasar lokal dan pasar ekspor ke sejumlah negara ASEAN seperti Vietnam dan Myanmar. Pabrik ini siap beroperasi awal 202.
Brand Manager Aice Group Holdings Pte Ltd, Sylvana Zhong menjelaskan, Aice aat ini masuk dua besar produsen es krim di Indonesia. "Untuk produk es krim stick kita saat nomor satu di Indonesia," jelasnya.
Untuk brand, Aice saat ini masuk tiga besar merk es krim nasional selama dua tahun berturut-turut berdasarkan hasil riset Frontier.
Sylvia menjelaskan, seperti pabrik Aice di negara lain, pabrik Aice di Indonesia juga memiliki tim riset dan pengembangan untuk menciptakan varian-varian baru es krim yang akan dihasilkan sesuai kebutuhan pasar lokal. "Produk es krim yang kita jual saat ini sudah di atas 20 jenis stock keeping unit (SKU)," ujar Sylvia Zhong.