Dirut Garuda: Harus Ada Inovasi untuk Percepat Pemulihan Industri Penerbangan
Irfan mengatakan, banyak analis industri penerbangan memprediksi bahwa bisnis angkutan udara ini baru akan pulih mulai 2023.
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Hari Darmawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Utama PT Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan, industri penerbangan saat ini sedang berjuang untuk survive di tengah wabah Covid-19.
Menurutnya, industri penerbangan terus memikirkan bagaimana caraya bertahan di tengah wabah ini agar bisa pulih dengan cepat.
"Yang menjadi persoalan adalah bagaiamana kita bertahan, menghadapi wabah ini hingga situasi kembali membaik seperti 2019," kata Irfan dalam diskusi online, Rabu (8/7/2020).
Irfan mengatakan, banyak analis industri penerbangan memprediksi bahwa bisnis angkutan udara ini baru akan pulih mulai 2023.
"Ini menjadi tantangan bagi maskapai penerbangan, karena hal tersebut bukanlah waktu yang sebentar untuk masa pemulihan," kata Irfan.
Baca: Dirut Garuda: Sinyal Kebangkrutan Maskapai Akibat Covid-19 Sudah Terlihat di Negara Lain
Maka dari itu, menurut Irfan, harus ada inovasi untuk mengatasi hal ini dan jangan menunggu hingga 2023.
"Bila menunggu masa recovery hingga 2023, bukan tidak mungkin banyak maskapai yang tidak tahan lagi dengan situasi ini," ujar Irfan.
Baca: Ini Alasan Bandara di Taiwan Tawarkan Penerbangan Palsu untuk Wisatawan
Irfan juga mengungkapkan, belum lagi harus tetap membayar biaya leasing pesawat hingga pegawai. Tetapi pesawat terparkir di bandara.
"Saat ini persoalan besar adalah bagaimana kita bisa bertahan hidup di tengah situasi sulit ini, agar keberlangsungan industri penerbangan bisa berlanjut," ujar Irfan.