Dua KEK Baru di Batam Hemat Devisa Rp 26 Triliun Per Tahun
Khusus KEK ini, katanya, menghemat devisa negara dalam bisnis digital Rp 20 triliun hingga Rp 30 triliun per tahun
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indonesia memiliki dua Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), yaitu KEK Nongsa Digital Park (NDP) dan KEK MRO Batam Aero Technic (BAT) di Batam, Provinsi Kepulauan Riau.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yang juga Ketua Dewan Nasional KEK mengatakan, kehadiran KEK ini diharapkan dapat menghemat devisa 65 hingga 70 persen dari kebutuhan maintenance, repair, and overhaul (MRO) maskapai penerbangan nasional.
"Ini senilai Rp 26 triliun per tahun yang selama ini mengalir ke luar negeri. Dalam jangka menengah diharapkan mampu menangkap peluang dari pasar Asia Pasifik yang memiliki sekitar 12.000 unit pesawat dan nilai bisnis sebesar 100 miliar dolar Amerika Serikat (AS) pada tahun 2025," ujarnya melalui siaran pers, Jumat (10/7/2020).
Baca: Indonesia Punya Dua KEK Baru di Batam
Sementara itu, Sekretaris Dewan Nasional KEK Enoh Suharto Pranoto menjelaskan, KEK Nongsa Digital Park dinilai siap karena lahan telah dikuasai dan peruntukannya telah sesuai dengan Perpres No. 87 Tahun 2011.
"Sudah ada juga investor yang masuk yaitu PT Kinema untuk IT Apple Academy dan calon investor data center PT Nexus, D-Town Commercial Center. Infrastruktur kawasan telah terbangun di lahan tahap 1 seluas 91,11 hektare yaitu marina, resort, studio film, IT office, dan golf course," katanya.
Pengusul KEK Nongsa Digital Park adalah PT Taman Resor Internet, salah satu anak perusahaan dari grup perusahaan PT Citra Agramasinti Nusantara atau dikenal sebagai Citramas Group yang telah memiliki pengalaman di bidang pariwisata, industry kreatif dan IT, serta kawasan industri.
KEK Nongsa Digital Park diharapkan menjadi entry point untuk perusahaan IT International dari Singapura dan Manca Negara, ditetapkan menjadi IT Hub Digital Bridge Indonesia ke Singapura dan mancanegara.
Khusus KEK ini, katanya, menghemat devisa negara dalam bisnis digital Rp 20 triliun hingga Rp 30 triliun per tahun dengan kontribusi terbesar dari sektor data center dan pendidikan Internasional.
Dengan adanya transfer teknologi di bidang IT, KEK Nongsa Digital Park dapat menjadi pusat pengembangan SDM tenaga IT muda Indonesia menjadi technopreneur.
"Serta dapat memaksimalkan koneksi internet international, karena terdapat 7 kabel FO bawah laut berjarak 2 kilometer hingga 3 kilometer dari KEK Nongsa Digital Park, yang dapat dimaksimalkan untuk pengembangan data center, industri animasi," kata Enoh.
Sementara, dia menambahkan, KEK MRO Batam Aero Technic (BAT) memiliki luas lahan 30 hektare dengan kegiatan utama industri MRO.
"Nilai investasi Rp 6,2 triliun sampai dengan tahun 2030. KEK ini dapat menyerap tenaga kerja 9.976 orang pada tahun 2030," pungkasnya.
Adapun pengusul KEK MRO Batam Aero Technic adalah PT Batam Teknik. Perusahaan ini mulai beroperasi tahun 2014 di Bandar Udara Internasional Hang Nadim, Batam, Kepulauan Riau sebagai perusahaan penyedia jasa perawatan dan perbaikan pesawat (MRO).
PT Batam Teknik telah berpengalaman dalam melayani MRO untuk pesawat-pesawat Lion Air Group.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.