Neraca Perdagangan Surplus, Ini Kata Wamendag
Jerry meminta agar pelaku usaha tetap waspada karena pandemi Covid-19 belum berakhir, perlu langkah komprehensif demi mewujudkan mitigasi ekonomi.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga meminta neraca perdagangan surplus Rp 1,27 miliar dolar AS dipertahankan.
Menurutnya, capaian itu bagus di tengah lesunya perdagangan internasional akibat wabah pandemi Covid-19.
"Ini adalah hasil kerja yang sangat baik yang dilakukan oleh semua pihak. baik pemerintah maupun pelaku usaha. Kita mengapresiasi itu,” kata Jerry melalui keterangan tertulis, Kamis (16/7/2020).
Baca: Juni 2020, Neraca Perdagangan RI Surplus
Jerry meminta agar pelaku usaha tetap waspada, karena pandemi Covid-19 belum berakhir, perlu langkah komprehensif demi mewujudkan mitigasi ekonomi.
"Arahan Presiden ekspor penopang ekonomi Indonesia, baik pada saat wabah maupun saat normal. Sebelum ada wabah Covid-19 ini, Presiden Jokowi sudah menetapkan arah kebijakan kerja sama luar negeri yang lebih menekankan pada dampak ekonomi termasuk dalam kaitannya dengan peningkatan ekspor," tuturnya.
Menurut Jerry, produk barang dan jasa Indonesia masih sangat diminati di pasar luar negeri.
Dia yakin volume ekspor barang dan jasa Indonesia perlahan akan terus meningkat.
Apalagi setelah dua perjanjian perdagangan IA-CEPA dengan Australia dan AKHFTA dengan ASEAN-Hong Kong yang berlaku sejak awal Juli 2020.
Jerry mendorong agar kedua perjanjian perdagangan itu dimanfaatkan secara optimal oleh para pelaku usaha.
”Jadi perjanjian ini sebenarnya merupakan perjanjian yang lebih luas daripada sekadar soal perdagangan barang dan jasa. Ada peluang investasi juga di situ," ucap Wamendag.
"Misalnya dalam AHKFTA di situ ada klausul yang memungkinkan pengusaha Indonesia untuk berinvestasi di Hong Kong dengan kepemilikan hingga 100 persen untuk sektor konstruksi. Nah peluang-peluang seperti itu yang harus dioptimalkan oleh para pelaku usaha kita," katanya menambahkan.
Selain dua perjanjian itu, Jerry yakin pasar Afrika dan Timur Tengah akan makin terbuka.
Kedua wilayah ini merupakan target ekspansi perluasan pasar ekspor. Berbagai upaya- terus dilakukan lewat atase perdagangan dan diplomat ekonomi.
"Promosi ekspor, business matching dan upaya-upaya pembukaan pasar lainnya terus-menerus dilakukan oleh para atase perdagangan maupun Lepala ITPC (Indonesia Trade Promotion Center) di berbagai negara meskipun ada keterbatasan akibat wabah," ucapnya.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan Juni 2020 surplus 1,27 miliar dolar AS.
Kondisi itu membuat neraca perdagangan Januari-Juni surplus 5,5 miliar dolar AS.
Surplus pada Januari-Juni 2020 lebih baik dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang defisit 1,93 miliar dolar AS.
Pada Juni lalu, ekspor juga meningkat 2,28 persen menjadi 12,03 miliar dolar AS.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.