VIRAL Keluhan Customer Tak Bisa Refund Tiket Online Travel Agent, Tagihan Menumpuk 2 Kali Lipat
Viral seorang pengguna Twitter mengeluh tidak bisa melakukan refund di salah satu Online Travel Agent (OTA).
Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Viral seorang pengguna Twitter mengeluh tidak bisa melakukan refund tiket di salah satu Online Travel Agent (OTA).
Pengguna Twitter tersebut mengatakan telah melakukan refund tiket sejak Maret lalu.
Namun, hingga kini tidak ada kejelasan penyelesaian dari pihak OTA.
Saat dikonfirmasi, konsumen bernama Novi (25) tersebut membenarkan kejadian yang ia alami.
Novi mengungkapkan, masalah tidak bisa refund tiket bermula saat Maret lalu berencana hendak pergi ke luar kota.
Ia memesan tiket pesawat untuk pulang dan pergi di salah satu OTA.
Untuk tiket pulang dan pergi, ia menggunakan maskapai yang berbeda.
Namun, dua minggu sebelum keberangkatan, terjadi kendala ia tidak boleh terbang ke kota yang akan dituju lantaran adanya wabah virus corona.
Novi memutuskan untuk mengajukan refund tiket pada dua maskapai yang awalnya akan digunakannya.
Untuk maskapai yang digunakannya saat pulang sudah bisa dilakukan refund, dengan dikenakan biaya refund 10 persen.
Namun untuk maskapai yang digunakannya untuk berangkat, belum ada kejelasan penyelesaian dari pihak OTA sampai saat ini.
Baca: VIRAL Video TikTok Masak Nasi Biru, Perekam Ungkap Rahasia Bahan yang Dicampurkan
"Dari berbagai agen di OTA tersebut yang sudah menangani cash, kendala saya itu nggak ada penyelesaiannya."
"Disuruh nunggu sampai tiga bulan, sedangkan untuk tagihan paylater-nya selalu muncul," kata Novi kepada Tribunnews.com, Rabu (15/7/2020).
Novi juga mengeluhkan soal tagihan di paylater-nya yang menumpuk berikut denda-dendanya.
Sampai akhirnya, sekira sebulan yang lalu, Novi mendapat email dari pihak OTA tersebut.
Isi email tersebut kurang lebih mengatakan, pengembalian dana dari proses refund-nya lewat salah satu fitur di OTA tersebut.
Namun, Novi tak puas dengan pengembalian yang dilakukan lewat fitur OTA tersebut.
Baca: Viral di Medsos, Masker Ramen di Jepang dengan Tampilan Unik yang Bangkitkan Selera Makan
Baca: Viral Video Remaja Asal Manado Berangkat Sekolah Naik Pesawat Pakai Uang Sendiri, Begini Kisahnya
Menurut dia, hal itu justru menguntungkan pihak OTA dan ia merasa dirugikan.
"(Fitur itu) kayak saldo, pas bepergian kita pakai itu, sedangkan paylater saya itu masih numpuk, saya keselnya di situ."
"Jadi menggunakan kebijakan yang menguntungkan pihak OTA-nya, biar kita selalu menggunakan OTA tersebut, makanya refund-nya itu dalam bentuk (fitur itu)," jelas Novi.
Padahal, Novi tidak membutuhkan pengembalian dana lewat fitur tersebut.
Sebab ia tidak ada rencana untuk bepergian dalam waktu dekat atau sampai akhir tahun nanti.
Baca: Viral Selebgram Jessica Diselingkuhi, Padahal Setia Tunggu Kekasih Bebas Penjara: Hati Hati Ya!
"Kalau misalnya kita nggak gunain (fitur tersebut), itu ada masa hangusnya," jelasnya.
Lebih lanjut, Novi menjelaskan, pembelian tiketnya untuk maskapai untuk berangkat sekira Rp 400 ribu.
Namun lantaran belum ada penyelesaian yang jelas, tagihannya kini mencapai lebih dari Rp 600 ribu.
"Jadi tiket saya sebenarnya cuma Rp 350 ribu atau Rp 400 ribu gitu karena saya dijanjikan oleh agen paylater-nya itu suruh nunggu. Sampai sekarang tagihan saya udah dua kali lipat jadi Rp 600 ribu lebih."
"Lalu dibalikin dengan (fitur tersebut) menurut saya nggak adil aja gitu, masa saya harus bayar bunga saya, toh saya juga nggak pakai aplikasi itu, jadi kayak riba aja," ungkap Novi.
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana)