Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Bisnis Kembali Menggeliat, Tapi Infeksi Covid-19 Meningkat

Meningkatnya infeksi Covid-19 hingga 16 juta orang menimbulkan kekhawatiran akan kembalinya lagi kebijakan pengendalian interaksi sosial.

Editor: Choirul Arifin
zoom-in Bisnis Kembali Menggeliat, Tapi Infeksi Covid-19 Meningkat
Tribunnews/JEPRIMA
Sejumlah warga saat menikmati makan siang di Warteg Ellya, Cilandak Timur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Senin (20/7/2020). Menurut pemilik warteg, sejak dimulainya penerapan PSBB transisi, unit usahanya telah melakukan penerapan protokol kesehatan pencegahan penyebaran COVID-19 seperti pembatasan jarak fisik, menyediakan area cuci tangan, mewajibkan pengunjung untuk menggunakan masker, serta penggunaan pelindung wajah dan sarung tangan untuk pelayan. Tribunnews/Jeprima 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur PT Anugerah Mega Investama Hans Kwee mengatakan, meningkatnya infeksi Covid-19 hingga 16 juta orang menimbulkan kekhawatiran akan kembalinya lagi kebijakan pengendalian interaksi sosial seperti lockdown.

Jika hal ini terjadi, dia menilai akan mengakibatkan pemulihan aktivitas bisnis semakin sulit, sementara saat ini kegiatan mulai kembali terlihat menggeliat.

"Harapan perolehan laba perusahaan dan potensi bisnis perusahaan khususnya teknologi juga menjadi perhatian pasar," ujarnya, Minggu (26/7/2020).

Menurutnya, jika laporan keuangan tidak sesuai harapan terutama perusahaan teknologi memberikan tekanan pada pasar.

Baca: IHSG Terjerembab oleh Aksi Jual Asing Hingga Rp 739 Miliar

"Kelanjutan stimulus fiskal pemerintah Amerika Serikat menjadi perhatian," kata Hans.

Dia menambahkan, para pelaku pasar menaruh harapan besar pada kelanjutan paket kebijakan Pemerintah Amerika Serikat yang tidak berbeda jauh dengan saat ini.

Baca: IHSG Masih Berpotensi Menguat, Cermati Saham-saham Ini

Berita Rekomendasi

"Partai Republik dikabarkan mempertimbangkan untuk memperpanjang tunjangan pengangguran menjadi sebesar 400 dolar AS per bulan hingga Desember," ujarnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas