Kencana Energy Optimis Raih Pendapatan 31 Juta Dollar AS Selama 2020
KEEN juga memiliki pendapatan berulang jangka panjang yang pasti berdasarkan kontrak Power Purchase Agreement dengan PT Perusahaan Listrik Negara
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kebijakan pemerintah untuk pengembangan energi baru terbarukan tersebut, diharapkan untuk menggantikan energi berbasis fosil juga turut mendorong gairah bisnis di sektor ketenagalistrikan swasta.
Dalam APBN tahun 2020, pemerintah telah menargetkan produksi listrik dari energi baru dan terbarukan mencapai 1.005 GW.
Salah satu korporasi yang bergerak di sektor penyediaan energi khususnya tenaga listrik adalah PT Kencana Energi Lestari Tbk (KEEN).
PT Kencana Energi Lestari Tbk (KEEN). yang bergerak dalam penyediaan energi ini, lebih mengkhususkan pada penyediaan energi baru terbarukan (EBT).
KEEN juga memiliki pendapatan berulang jangka panjang yang pasti berdasarkan kontrak Power Purchase Agreement (PPA) dengan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN.
Baca: Di Tengah Pandemi, Penjualan Listrik PLN Rp Rp 135,41 Triliun
Baca: Yamaha Krisis Mesin, Hukuman Menanti Valentino Rossi Cs Jika Tabrak Kuota Mesin di GP Brno
"Perseroan melalui entitas anak perusahaannya, juga telah berhasil mendapatkan PPA dari PLN yang memiliki jangka waktu hingga 20-30 tahun dihitung sejak tanggal Commercial Operation Date (COD)," kata Wilson Maknawi, Wakil Direktur utama PT Kencana Energy Lestari Tbk (KEEN) saat paparan publik, Rabu (29/7/2020).
Ia menyebutkan, perseroan berencana membagikan dividen sebesar 20 % dari laba bersih, atau equal dengan 729.651 dollar AS, dividen per lembar saham di angka USD 0.000199 per lembar saham”
Kinerja PT Kencana Energy Lestari (KEEN) di tahun 2020 diproyeksikan akan tumbuh pesat dikarenakan mulai beroperasinya PLTA Air Putih dan Konstruksi PLTMH Madong.
Giat Widjaja, Direktur Keuangan PT Kencana Energy Lestari Tbk mengatakan akan ada kenaikan produksi listrik sebesar 102 % menjadi 210 GWh di tahun 2020 dan revenue diproyeksi akan mengalami kenaikan 35 persem menjadi 31.9 Juta dollar AS.
"Net Profit di proyeksikan lebih 164 persen menjadi 9.6 Juta dollar AS, dikarenakan mulai beroperasinya PLTA Air Putih dengan kapasitas 21 MW,” katanya.