Ekonomi RI Minus, BI: Wabah Covid-19 Tekan Pertumbuhan
Bank Indonesia menyatakan wabah Covid-19 telah menekan pertumbuhan ekonomi RI pada kuartal II 2020.
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bank Indonesia menyatakan wabah Covid-19 telah menekan pertumbuhan ekonomi RI pada kuartal II 2020.
Badan Pusat Statistik mencatat, ekonomi RI terkontraksi hingga -5,32 persen secara tahunan (year on year), turun lebih dalam dibanding 2,97 persen pada kuartal I 2020.
Baca: Apa yang Terjadi Saat Resesi Ekonomi Indonesia Tahun 1998? Rupiah Anjlok hingga Banyak PHK
Baca: Pertumbuhan Ekonomi Minus, Menkeu: Indonesia Belum Alami Resesi
Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi BI, Onny Widjanarko mengatakan, perkembangan tersebut tidak terlepas dari pengaruh melemahnya ekonomi global sejalan dengan pandemi Covid-19.
"Sehingga menurunkan aktifitas ekonomi domestik sebagai dampak kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk mencegah penyebaran pandemi Covid-19," kata Onny dalam siaran pers, Kamis (6/8/2020).
Berdasarkan data, penurunan ekonomi terjadi di semua komponen PDB dari sisi pengeluaran. Konsumsi rumah tangga mengalami kontraksi 5,51 persen (yoy), jauh lebih rendah dibandingkan dengan kinerja triwulan I 2020 sebesar 2,83 persen (yoy).
Investasi mencatat kontraksi 8,61 persen (yoy), turun dibandingkan dengan kinerja triwulan sebelumnya 1,70 persen (yoy).
Stimulus Pemerintah yang sesuai dengan pola musiman belum kuat juga berpengaruh pada konsumsi Pemerintah yang tercatat kontraksi 6,90 persen (yoy), turun tajam dibandingkan dengan pertumbuhan triwulan sebelumnya sebesar 3,75% (yoy).
"Selain itu, kinerja ekspor juga terkontraksi 11,66 persen (yoy) akibat pelemahan ekonomi global dan penurunan harga komoditas dunia. Seiring dengan kontraksi permintaan domestik dan ekspor, kinerja impor juga mengalami kontraksi 16,96 persen (yoy)," papar Onny.
Di sisi lapangan usaha (LU), hampir seluruh lapangan usaha mengalami kontraksi kecuali Informasi dan komunikasi, Pengadaan Air, Jasa Kesehatan, Pendidikan, dan Keuangan, serta Pertanian.
Perlambatan ekonomi terutama didorong oleh kontraksi pada LU Transportasi dan Pergudangan, LU Perdagangan dan Penyediaan Akomodasi, dan LU Industri Pengolahan.
Sementara itu, LU Infokom masih tumbuh meningkat dari kuartal sebelumnya, seiring meningkatnya penggunaan media digital dalam penerapan Work From Home (WFH) dan School From Home (SFH). Kinerja LU Pertanian juga masih tercatat positif sejalan dengan masa panen.
"Ke depan, Bank Indonesia melalui bauran kebijakannya akan terus memperkuat sinergi dengan Pemerintah dan otoritas terkait agar berbagai kebijakan yang ditempuh semakin efektif mendorong pemulihan ekonomi," pungkas Onny.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ekonomi Minus 5,32 Persen, BI: Covid-19 Tekan Pertumbuhan"
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.