Jokowi: Sektor Pariwisata dan Penerbangan Terkoreksi Sangat Dalam Pada Kuartal II 2020
Presiden pun menyebut, sektor yang terdampak dan terkoreksi sangat dalam yakni pariwisata dan penerbangan.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan laporan Badan Pusat Statistik (BPS) soal pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II tahun 2020.
BPS merilis bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka minus 5,32 persen.
Presiden pun menyebut, sektor yang terdampak dan terkoreksi sangat dalam yakni pariwisata dan penerbangan.
Baca: Apa yang Terjadi Saat Resesi Ekonomi Indonesia Tahun 1998? Rupiah Anjlok hingga Banyak PHK
Baca: Pertumbuhan Ekonomi Minus, Menkeu: Indonesia Belum Alami Resesi
Hal itu disampaikan Jokowi saat memimpin rapat terbatas terkait Penggabungan BUMN Di Sektor Aviasi dan Pariwisata melalui siaran YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (6/8/2020).
"Kemarin BPS merilis pertumbuhan ekokomi kita di kuartal yang kedua jatuh berada di angka minus 5,32 (persen,red),"kata Jokowi.
"Dan saya melihat sektor yang terdampak terkontraksi sangat dalam di sektor pariwisata dan sektor penerbangan," tambahnya.
Jokowi juga mengatakan, angka yang diperoleh pada kuartal kedua tahun 2020, wisatawan mancanegara yang datang ke Indonesia mencapai 482 ribu orang.
Namun, ini turun 81 persen untuk quarter to quarter dan turun 87 persen untuk year on year.
"Memang turunnya terkontraksi sangat dalam," jelas Jokowi.