Juni 2020, Waskita Karya Raih Nilai Kontrak Baru Rp 8,13 Triliun
PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) memperoleh nilai kontrak baru Rp 8,13 triliun per akhir Juni 2020.
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) memperoleh nilai kontrak baru Rp 8,13 triliun per akhir Juni 2020.
Proyek-proyek tersebut terdiri dari jalan tol, fasilitas kesehatan, gedung, industri, hingga proyek sipil lainnya.
Presiden Direktur Waskita Karya Destiawan Soewardjono menyatakan, perolehan nilai kontrak baru mayoritas masih dari beberapa ruas jalan tol.
Baca: Saham Waskita Beton Precast Kembali Ditransaksikan Setelah Sempat Suspend
Baca: Waskita Catatkan Rp 2,81 Triliun Kas Bersih dari Aktivitas Operasi
“Proyek jalan tol masih menjadi pendongkrak nilai kontrak baru Waskita. Di sisi lain, dalam rangka meningkatkan diversifikasi jenis proyek, kami juga melaksanakan pembangunan fasilitas kesehatan, jaringan gas, dan pembangunan pabrik kelapa sawit,” jelas Destiawan dalam keterangan tertulis, Jumat (7/8/2020).
Dari total nilai kontrak baru Waskita Karya pada semester I, sekitar 58 persen merupakan proyek jalan tol. Proyek-proyek tersebut antara lain ruas tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi) paket III dan IV dengan nilai kontrak Rp 3,3 triliun dan ruas tol Pasuruan-Probolinggo seksi IV dengan nilai Rp 1,3 triliun.
Selain itu, perseroan juga turut berkontribusi dalam pembangunan beberapa rumah sakit Covid-19 di beberapa daerah antara lain Pembangunan Ruang Isolasi RS Fatmawati di Jakarta, Fasilitas Observasi & Karantina Pulau Galang di Riau, serta Ruang Isolasi Penyakit Infeksi Emerging RS Adam Malik di Medan.
Perseroan juga memperoleh kontrak proyek pembangunan sarana pendidikan yaitu Gedung Universitas Islam Negeri Jambi dan Politeknik Negeri Malang.
Pada tahun ini Waskita Karya menargetkan nilai kontrak baru sebesar Rp 26 triliun. Sampai dengan Juni 2020, perseroan sudah mengantongi 30 persen dari target nilai kontrak baru tersebut dan manajemen WSKT optimis untuk dapat memenuhi target yang sudah ditetapkan.
“Ke depannya, Waskita akan fokus untuk menggarap proyek-proyek konvensional sehingga tidak akan banyak bergantung pada proyek dari business development ataupun proyek jalan tol saja," ujar Destiawan.
“Selain itu dalam rangka mengendalikan beban keuangan dan leverage, Waskita akan lebih selektif dalam mengikuti proyek dengan skema turnkey. Waskita akan mulai fokus untuk melakukan ekpansi ke pasar luar negeri. Kami sudah memetakan potensi proyek di beberapa Negara di kawasan Asia Tenggara, Asia Selatan, Timur Tengah, dan Afrika,” tutup Destiawan.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Waskita Karya Raih Nilai Kontrak Baru Rp 8,13 Triliun"