Menristek: Program Prioritas Riset Nasional Bisa Kurangi Ketergantungan Pada Barang Impor
Menurut Bambang, langkah ini dapat meningkatkan perekonomian masyarakat dan ekonomi lokal.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Choirul Arifin
Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Menristek/BRIN) Bambang Brodjonegoro mengatakan program Prioritas Riset Nasional (PRN) dapat membantu dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
Menurutnya, PRN bisa mengurangi ketergantungan Indonesia dari impor serta meningkatkan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
"Dalam membantu pertumbuhan ekonomi, PRN bisa mengurangi ketergantungan import dalam waktu singkat. Kemudian juga PRN yang terkait dengan upaya pemberdayaan UMKM khususnya memberikan market acces kepada UMKM sekaligus sentuhan teknologi," ujar Bambang dalam acara 'Kegiatan Ilmiah Hakteknas ke-25: Rakornas Prioritas Riset Nasional' yang digelar secara daring, Kamis (13/8/2020).
Peningkatan pertumbuhan ekonomi melalui inovasi PRN, menurut Bambang dapat dilakukan dengan subtitusi impor. Barang impor dapat diganti dengan hasil riset dalam negeri.
Baca: Menteri Ristek/BRIN: Kontribusi Riset Covid-19 UI Sangat Signifikan
Bambang menyontohkan pengembangan garam untuk industri dan obat, pemanfaatan sawit untuk bahan bakar nabati serta pengunaan alutsista hasil inovasi dalam negeri.
"Tentunya ini sangat membantu ekonomi Indonesia menggerakan produksi dalam negeri, pelaku ekonomi dalam negeri kalau kita bisa membuatnya di dalam negeri," ucap Bambang.
Baca: Tahap Pertama, 9,1 Juta UMKM akan Terima Bantuan Modal Rp 2,4 Juta dari Pemerintah
Menurut Bambang, langkah ini dapat meningkatkan perekonomian masyarakat dan ekonomi lokal.
Selain itu, pertumbuhan ekonomi dapat dipicu melalui inovasi PRN pada sektor UMKM. Pemanfaatn teknologi menurut Bambang dapat memicu peningkatan perekonomian UMKM.
Teknologi digital yang digunakan oleh UMKM dapat menggunakan hasil riset dari PRN.
"UMKM ketika melakukan bisnisnya juga bisa meningkatkan produktivitas dengan teknologi. Jadi apapun teknologi dalam PRN yang bisa dimanfaatkan oleh UMKM termasuk pengalengan makanan tradisional ini akan bisa membantu menggerakan ekonomi di tingkat dasar," pungkas Bambang.
Seperti diketahui, pemerintah mengalokasikan dana sebesar Rp242 miliar untuk pendanaan 305 penelitian yang lolos seleksi sebagai Prioritas Riset Nasional (PRN) 2020-2024.