Indonesia Bersiap Buka Travel Corridor dengan Singapura
Salah satunya membahas rencana rencana pembuatan essential business Travel Corridor Arrangement
Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews, Larasati Dyah Utami
TRIBUNNEWS.COM - Menteri Luar Negeri (Menlu), Retno Marsudi melakukan pertemuan bilateral dengan Menlu Singapura, Vivian Balakrishnan, Selasa (25/8/2020) di Singapura.
Salah satunya membahas rencana rencana pembuatan essential business Travel Corridor Arrangement (TCA) antara Indonesia-Singapura.
"Kedua Menlu sepakat untuk memulai pembahasan mengenai TCA," mengutip keterangan Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Selasa (25/8/2020).
Kedua Menlu disampaikan telah melakukan pertukaran elemen masing-masing konsep yang telah dimiliki masing-masing negara.
Baca: Ada 3 Negara yang Sepakati Travel Corridor dengan Indonesia
Menlu Retno dan Menlu Vivian sepakat menugaskan tim masing-masing untuk memulai negosiasi pada kesempatan pertama.
"Sebagaimana diketahui, Indonesia telah memiliki pengaturan TCA dengan Persatuan Emirat Arab, Korea Selatan dan RRT," tulis keterangannya.
Pengaturan TCA dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat dan berlaku utamanya untuk perjalanan bisnis yang esential dan perjalanan kedinasan yang mendesak.
Baca: Ada 3 Negara yang Sepakati Travel Corridor dengan Indonesia
Singapura merupakan salah satu mitra penting Indonesia dengan angka investasi Singapura di Indonesia masih menduduki peringkat pertama sebesar USD 4.7 Milyar untuk semester I tahun 2020.
Angka tersebut mengalami kenaikan 36,3% dibanding periode sama tahun sebelumnya.
Surplus perdagangan non migas juga mencatatkan kenaikan.
Indonesia sendiri mengalami surplus perdagangan non migas pada semester I tahun 2020, yaitu USD 398 juta dibanding USD 360 juta periode sama tahun 2019, atau mengalami kenaikan surplus 10,6%
Kedua Menlu juga sepakat untuk mendorong agar 6 Working Group, yaitu di bidang kerjasama Batam Bintan Karimun, investasi, sumber daya manusia, transportasi, pertanian dan pariwisata
Keduanya juga berjanji segera mengintesifkan komunikasi guna mempersiapkan deliverables Leaders’ Retreat yang waktu penyelenggaraan akan ditentukan pada kesempatan pertama.