Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Waskita Karya Targetkan Divestasi Tol Becakayu Rampung Oktober 2020

Waskita Toll Road melepas 30 persen kepemilikan pada ruas Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu) dengan nilai transaksi sebesar Rp 550 miliar

Penulis: Sanusi
Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Waskita Karya Targetkan Divestasi Tol Becakayu Rampung Oktober 2020
Tribunnews.com/Theresia Felisiani
Suasana lalu lintas di gerbang Tol Becakayu, Cipinang 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Sanusi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Waskita Karya (Persero) Tbk, melalui anak usahanya di bidang jalan tol yaitu PT Waskita Toll Road (WTR), optimistis program pelepasan kepemilikan saham (divestasi) ruas yang dimiliki perusahaan akan berjalan lancar meski di tengah pandemi Covid-19.

"Kami targetkan finalisasi transaksi di September atau Oktober tahun ini," ujar Direktur Keuangan Waskita Karya Taufik Hendra Kusuma, dalam keterangan tertulis, Minggu (6/9/2020).

Seperti diketahui, pada 31 Agustus 2020, Waskita Toll Road telah melakukan penandatanganan Perjanjian Pengikatan Jual Beli (PPJB) untuk pelepasan 30 persen kepemilikan pada ruas Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu) dengan nilai transaksi sebesar Rp 550 miliar.

Taufik menjelaskan, apabila seluruh program divestasi tol tahun ini berjalan lancar, WSKT diperkirakan akan dapat mengurangi utang sekitar Rp 20 triliun-Rp 21 triliun.

Baca: Tol Pandaan-Malang Raih Penghargaan ‘Green Toll Road Indonesia’ Level Gold Plus

"Transaksi divestasi ruas tol itu membutuhkan waktu. Prosesnya bisa mencapai lebih dari 6 bulan karena investor harus melakukan due diligence dan ada persyaratan governance yang harus dipenuhi. Namun kami optimis program divestasi ini akan berhasil sehingga kinerja tahun depan akan lebih baik," tuturnya.

Waskita Karya memegang kepemilikan atas 16 ruas jalan tol dengan total investasi Rp150 triliun dan saat ini dalam proses divestasi beberapa ruas tol kepada investor, antara lain ruas Bekasi-Cawang-Kampung Melayu, Cibitung-Cilincing, serta ruas Trans Jawa yaitu Kanci-Pejagan dan Pejagan-Pemalang.

Berita Rekomendasi

Laporan Keuangan

Berdasarkan laporan keuangan 30 Juni 2020 yang dipublikasikan, Waskita Karya mencatatkan perolehan pendapatan usaha sebesar Rp 8,04 triliun.

Meski mengalami penurunan signifikan dibandingkan periode yang sama tahun lalu, pendapatan usaha tersebut merupakan yang tertinggi apabila dibandingkan dengan tiga emiten BUMN konstruksi lainnya.

Baca: Hamil Anak Pertama, Begini Cerita Zaskia Sungkar Rela Lakukan Ini saat Dini Hari Gara-gara Panik

"Dari sisi operasional, Waskita membuktikan tetap dapat mempertahankan profitabilitas di tengah pandemi," kata Taufik.

Waskita Karya juga mencatatkan Laba Sebelum Beban Bunga, Pajak, Depresiasi dan Amortisasi (EBITDA) sebesar Rp 1,2 triliun.

Kendati meraih pendapatan usaha tertinggi dan EBITDA positif, BUMN konstruksi itu juga mencatatkan rugi bersih sebesar Rp 1,1 triliun.

Taufik menjelaskan bahwa kerugian tersebut lebih disebabkan beban bunga investasi jalan tol yang besar.

"Siklus bisnis jalan tol itu memang di awal masa operasi akan mencatatkan loss (rugi), karena Lalu Lintas Harian Rata-Ratanya (LHR) masih rendah dan bunga pinjaman mulai dibebankan. Selain upaya peningkatan realisasi LHR, strategi divestasi ruas tol yang sudah beroperasi kepada investor merupakan upaya yang sedang dilakukan agar beban keuangan menurun," imbuhnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas