Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

75 Juta Pekerjaan Akan Hilang Digantikan Teknologi, Apa Saja?

Pekerjaan yang akan hilang tersebut di antaranya data entry, accounting, payroll, administrative, factory workers, hingga auditor.

Penulis: Reynas Abdila
Editor: Sanusi
zoom-in 75 Juta Pekerjaan Akan Hilang Digantikan Teknologi, Apa Saja?
TRIBUN JABAR /GANI KURNIAWAN
ilustrasi 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Deputi Bidang SDM, Teknologi dan Informasi Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Alex Denni mengatakan setidaknya 75 juta pekerjaan akan hilang digantikan oleh teknologi.

Hal itu disampaikan launching core values akhlak PT Pos Indonesia (Persero) secara virtual, Senin (14/9/2020).

"Pekerjaan yang rutin dilakukan tidak perlu banyak inovasi akan tergantikan oleh teknologi. Tetapi pekerjaan yang hilang itu akan digantikan dengan pekerjaan baru," kata Alex.

Baca: Dampak Pandemi, Pos Indonesia Akui Kinerja Bisnis Tahun Ini Berat

Baca: Terlibat dalam Penyaluran BST, POS Indonesia Dapat Apresiasi

Pekerjaan yang akan hilang tersebut di antaranya data entry, accounting, payroll, administrative, factory workers, hingga auditor.

"Diperkirakan dalam dua tahun mendatang ada 133 juta pekerjaan baru menggantikan pekerjaan yang hilang, jauh lebih banyak," terangnya.

Alex menerangkan pekerjaan yang sudah hilang seperti terjadi di BUMN misalnya customer service di gerbang tol yang dikelola PT Jasa Marga (Persero) Tbk.

Berita Rekomendasi

Sementara itu PT Pos Indonesia (Persero) sudah lebih dahulu kehilangan banyak pekerjanya yakni pengantar surat karena digantikan oleh perangkat pesan elektronik.

"Kalau dahulu kita generasi sebelum milenial senang menunggu Pak Pos datang ke asrama untuk antar surat. Sekarang melalui gadget ratusan bahkan ribuan pesan bisa masuk dalam sehari," terang Alex.

Dia menerangkan pandemi Covid-19 seharusnya menjadikan bisnis BUMN bisa bertransformasi lebih cepat.

Karena itu, perlunya kekompakan dari manajemen, karyawan, dan serikat, agar BUMN bisa semakin beradaptasi terhadap perubahan zaman.

"Tanpa kita sadari banyak kompetitor sedang mengepung. Tanpa kekompakan mustahil kita bisa mencapai kinerja sesuai yang ditargetkan," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas