Dibuka Sejak Juni, Sudah 3.956 IKM Ikuti Program e-Smart IKM Milik Kemenperin
Sejak pendaftaran dibuka pada 5 Juni 2020 hingga 1 September 2020 sudah ada sebanyak 3.956 IKM yang mendaftar.
Penulis: Lita Febriani
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (Dirjen IKMA) Kemenperin, Gati Wibawaningsih mengungkap antusiasme IKM untuk mengikuti program e-Smart IKM tahun 2020 yang disinergikan dalam Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) cukup besar.
Sejak pendaftaran dibuka pada 5 Juni 2020 hingga 1 September 2020 sudah ada sebanyak 3.956 IKM yang mendaftar.
Sebanyak 2.014 IKM dari total 3.956 pendaftar tersebut telah dikurasi untuk ditindaklanjuti pembinaannya.
"Sebanyak 13 persen dari jumlah tersebut adalah IKM dengan produk komoditas logam, permesinan, elektronika dan alat angkut," tutur Gati saat pembukaan Festival Virtual Bangga Mesin Buatan Indonesia, Selasa (15/9/2020).
Tindak lanjut pembinaan dilaksanakan melalui bimbingan teknis dan pendampingan manajemen usaha serta optimasi pemasaran online.
Baca: Kemenperin Gelar Festival Virtual Bangga Mesin Buatan Indonesia Guna Pacu Pasar Produk Permesinan
Selain itu, terdapat juga fasilitasi akun premium di marketplace B2B dan marketplace global.
Festival virtual Bangga Mesin Buatan Indonesia merupakan bentuk tindak lanjut dari program e-smart IKM sebagai sebuah pengalaman digital, baik untuk IKM maupun pengunjung pameran dalam memanfaatkan pemasaran online.
"Untuk itu kami mengajak masyarakat serta pelaku usaha untuk mengunjungi BMBIfest," terang Gati.
Langkah lain Ditjen IKMA sebagai upaya digitalisasi di sektor IKM adalah mendukung dan memperkenalkan Imajin, yang merupakan startup digital hub manufaktur untuk menghubungkan IKM yang menyediakan jasa manufaktur dengan pemilik brand dan pemilik paten atau desain untuk dapat membuat produk dengan skala yang lebih besar dan masif, serta menghubungkan industri besar dengan IKM dalam hal pemberian pekerjaan (kemitraan).
"IKM yang bergabung di Imajin akan membentuk ekosistem manufaktur, sehingga lewat Imajin, kami harap semakin banyak produk inovasi dapat dimanufaktur di Indonesia saja," ungkap Gati.