Kisah Naomi, Merintis Bisnis Roti di Masa Pandemi
“Bisnis saya harus bisa menjadi solusi dari sebuah masalah. Saya melihat di setiap satu masalah, di setiap satu musibah pasti ada peluang," ujar Naomi
Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Biasanya seseorang yang menjalankan bisnis roti cenderung ingin membuat roti menggunakan brand mereka sendiri.
Tapi ini tidak berlaku bagi Naomi Susan yang membangun bisnis di belakang layar, tidak menggunakan brand sendiri.
Naomi mendirikan Ini Bakery Ku malah menjadi pemasok aneka roti dengan kualitas premium ke toko roti-toko roti lain.
Lulusan Marketing Communication, University of Portland, Oregon, AS, ini mengatakan salah satu misi dari usaha bakery-nya ini adalah ingin membantu mereka yang ingin memiliki toko roti tanpa harus memproduksinya sendiri.
"Kami membantu toko roti yang sudah berjalan, misalkan yang membuka gerainya di mal karena pandemi Covid-19, toko roti ini menghadapi kesulitan dalam memenuhi biaya produksinya karena pengunjungnya sepi," ujar Naomi Susan dalam keterangan persnya, Senin (14/9/2020).
Baca: Empat Kiat Sukses Sandiaga Uno untuk Memotivasi Generasi Milenial Jadi Entrepreneur
Naomi mengistilahkan sebagai 'different flowers from the same garden' yang artinya banyak brand roti yang beredar namun berasal dari dapur yang sama, yaitu Ini Bakery Ku.
"Jadi kami siap memasok roti yang kemudian roti ini dikemas dengan brand dan ciri khas toko roti mereka. Brand dan kemasan terserah kepada mereka, tapi produksi rotinya dari kami,” katanya.
Peluang di Masa Pandemi
Dia mengatakan, ia selalu menciptakan bisnis untuk menyelesaikan suatu masalah.
“Bisnis saya harus bisa menjadi solusi dari sebuah masalah. Saya melihat di setiap satu masalah, di setiap satu musibah pasti ada peluang. Ini yang saya lihat dari musibah pandemi Covid-19 yang melanda seluruh dunia, termasuk Indonesia saat ini,” tukasnya.
Naomi mengungkapkan adanya dampak yang sangat luar biasa dari pandemi Covid-19 terhadap perekonomian, terutama ekonomi keluarga, membuatnya merasa prihatin.
“Saya melihat beberapa teman dirumahkan, bekerja dari rumah atau bergantian shift, atau dirumahkan sampai batas waktu yang tidak ditentukan dan mereka ini kan tetap harus memiliki income untuk living cost mereka. Terlepas mereka ini single atau sudah berkeluarga, tetap saja ini menjadi beban,” kata Naomi.
Penghasilan para pengemudi ojek online yang turun drastis selama pandemi Covid-19 ini juga menjadi perhatian istri dr. Yusfa Rasyid, SpOG ini.
“Saya ingin membuka peluang usaha yang bisa menjadi solusi di masa pandemi ini, paling tidak usaha ini bisa menyerap banyak SDM," katanya.
"Beberapa proposal sudah ditawarkan pada saya, tapi saya belum melihat usaha ini bisa menjadi solusi. Baru ketika menerima proposal konsep Ini Bakery Ku, saya melihatnya sangat luar biasa. Bisnis inilah yang sekarang sedang saya kembangkan,” ujar Naomi.
Ia pun merekrut beberapa karyawan dari toko roti yang dirumahkan untuk membantunya di dapur Ini Bakery Ku.
Untuk pengantaran contoh produk roti sampai ke tangan calon konsumen, Naomi memanfaatkan jasa pengemudi ojek online. Dalam satu hari bisa ada puluhan bahkan ratusan pengantaran.
Hal tersebut membuat Naomi bersyukur karena usaha bakery yang sedang dikembangkannya ini bisa menjadi solusi untuk mengatasi kesulitan ekonomi bagi banyak pihak ditengah kondisi pandemi Covid-19 ini.
Meski bisnis Ini Bakery Ku bisa berkembang dalam waktu singkat, ternyata strategi pemasaran yang dilakukan Naomi cukup sederhana dan tidak membutuhkan biaya mahal.
Wanita yang gemar olah raga body combat ini hanya mengandalkan pemasaran lewat media sosial seperti whatsapp (WA), instagram (ig) dan tiktok.
Ujar Naomi, pada awalnya ia memanfaatkan grup WA sebagai jembatan untuk masuk ke data base yang sangat besar.
Dia mengaku mendapat ide cara pemasaran lewat grup WA seperti ini dari da’i kondang, Ustadz Yusuf Mansur.
Naomi bercerita sewaktu menjadi pembicara dalam gathering Asosiasi Penulis dan Inspirator Seluruh Indonesia, Ustadz Yusuf Mansur membagikan ilmu filosofi cara menjual telur lewat WA status.
“Waktu itu Pak Ustadz bilang kalau mau jualan telur, upload saja di status WA. Apalagi kalau kontak telepon kita banyak, pasti akan berpengaruh. Dan ternyata apa yang dibilang Pak Ustadz terbukti di bisnis roti saya ini. Saya banyak dapat klien besar dari media sosial saya, seperti WA dan ig,” terangnya.
Hingga kini sudah ratusan lebih toko roti menjadi klien Ini Bakery Ku, milik Naomi Susan.
Banyak varian roti lezat yang ditawarkan, di antaranya ZOOMbo, roti coklat dengan taburan coklat meises berukuran besar, hingga roti kekinian Korea Selatan, Garlic Cheese Bread.
“Alhamdulillah Ini Bakery Ku bisa cepat berkembang cepat dan membantu banyak pihak. Ke depannya saya akan terus berinovasi untuk mengembangkan bisnis ini,” kata ibu dari tiga anak ini.