Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Sri Mulyani Jelaskan Program Pemulihan Ekonomi Indonesia Tidak Seperti China

Acara tersebut sebagai rangkaian dari Pertemuan Tahunan Asia Development Bank (ADB) yang ke-53, secara virtual

Penulis: Yanuar R Yovanda
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Sri Mulyani Jelaskan Program Pemulihan Ekonomi Indonesia Tidak Seperti China
Tokopedia
Menteri Keuangan RI Sri Mulyani 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati memaparkan strategi negara anggota Asian Development Bank (ADB) seperti Spanyol, China dan Jepang dalam acara “Governors’ Seminar: Developing Asia Beyond the Pandemic”.

Acara tersebut sebagai rangkaian dari Pertemuan Tahunan Asia Development Bank (ADB) yang ke-53, secara virtual pada Jumat malam.

Sri Mulyani menjelaskan, Spanyol membuat program pemulihan dan ketahanan ekonomi nasional dan mendorong perbankan untuk mendukung keberlangsungan fiskal negara.

"Sementara, strategi Cina ialah menekan rasio defisit, memperluas produk investasi pemerintah serta memberikan fasilitas perpajakan dan pemberian insentif keuangan," ujarnya.

Baca: Di Depan ADB, Sri Mulyani Jamin Program Pemulihan Ekonomi Lanjut 2021

Kemudian, Jepang memberikan pembiayaan untuk Usaha Kecil Menengah serta meluncurkan program-program katalisator aktivitas ekonomi.

"Keseluruhan strategi itu juga kurang lebih dilakukan oleh Indonesia dengan adaptasi atau penyesuaian seperti program Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional. Namun, tidak seperti Cina, Indonesia kali ini melebarkan defisitnya melebihi 3 persen," kata Sri Mulyani.

Berita Rekomendasi

Menurut dia, yang terpenting dari perubahan defisit anggaran ini adalah untuk membiayai program kesehatan agar pemerintah dapat melakukan pelacakan, pengujian, dan perawatan dalam upaya penanganan Covid-19, serta untuk menyediakan jaring pengaman sosial bagi masyarakat.

Baca: Duduk Perkara Gugatan Bambang Trihatmodjo terhadap Menteri Keuangan Sri Mulyani, Berawal dari Utang

"Pelebaran defisit ini baru pertama kali dilakukan sejak krisis tahun 1998.
ADB sebagai mitra, dapat menyediakan pembiayaan untuk negara-negara anggotanya," pungkasnya.

Selain itu, ADB juga mendorong program-program countercyclical di bidang kesehatan, perlindungan sosial, terutama untuk wanita dan anak-anak, juga dukungan kepada dunia usaha, pariwisata, dan pembiayan sektor finansial.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas