2,5 Juta Penerima BLT Dana Desa Ternyata Perempuan Kepala Keluarga
Menurut Halim, para perempuan kepala keluarga ini tidak pernah menerima bantuan pemerintah di masa pandemi Covid-19.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Choirul Arifin
![2,5 Juta Penerima BLT Dana Desa Ternyata Perempuan Kepala Keluarga](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/abdul-halim-iskandar-saat-menjadi-keynote-speech-pada-kongres-kebudayaan.jpg)
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar mengatakan, sebanyak 2,5 juta dari total 8 juta penerima bantuan langsung tunai (BLT) desa merupakan perempuan kepala keluarga.
Menurut Halim, para perempuan kepala keluarga ini tidak pernah menerima bantuan pemerintah di masa pandemi Covid-19.
"Ada yang menarik dari penerima BLT desa, 2,47 juta atau hampir 2,5 juta penerima BLT dana desa adalah Pekka, Perempuan Kepala Keluarga yang seharusnya selama ini mereka sudah harus mendapat jaring pengaman sosial tapi belum terdata sehingga dapat terdeteksi melalui BLT desa," kata Halim usai rapat terbatas yang dipimpin Presiden Jokowi melalui siaran YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (24/9/2020).
Pekka merupakan perempuan yang menjadi kepala keluarga dalam menjalankan fungsi keluarga.
Baca: BLT Rp 600 Ribu Tahap 4 Akan Cair, Ini Alasan Kemenaker Kembalikan 150 Ribu Rekening Penerima
Yakni, perempuan yang menjadi kepala keluarga karena bercerai dengan suami, suami tidak bisa menjadi pencari nafkah karena difabel atau kehilangan pekerjaan, suami pergi lama tanpa memberikan nafkah, serta belum menikah tetapi memiliki tanggungan keluarga.
Baca: Ini Alasan Masih Ada Karyawan yang Belum Kebagian BLT Rp 600 Ribu
Halim menyebutkan, total dana desa yang sudah disalurkan ke rekening desa mencapai Rp52 triliun. Dana tersebut telah digunakan untuk desa tanggap Covid-19, padat karya tunai desa dan pembangunan infrastruktur mencapai Rp11,9 triliun.
Sementara itu, anggaran BLT desa yang disalurkan sudah mencapai Rp15,4 triliun sehingga dana yang sudah terserap total Rp 27,3 T.
"Tersisa masih ada Rp43 T itu dibagi dua, yang Rp13,06 T untuk melanjutkan BLT sampai Desember 2020, sehingga enggak bisa diotak atik," jelas Halim.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.