Ratusan Unit Trafo Buatan Indonesia Tembus Pasar Selandia Baru
Pabrik ini telah mengekspor trafo tenaga ke Selandia Baru sejak tahun 1999 dengan merek CG Pauwels Trafo.
Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews, Larasati Dyah Utami
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Sebanyak 400 unit trafo listrik produksi Indonesia berhasil tembus pasar Selandia Baru.
Dubes RI untuk Selandia Baru Tantowi Yahya mengatakan pencapaian itu merupakan suatu kebanggaan bagi Indonesia, karena Selandia Baru dinilai negara dengan market ekspor yang terkenal dengan persyaratan kualitas dan keselamatan kerja yang sangat ketat.
“Sangat membanggakan bahwa ternyata hampir 400 unit Trafo Tenaga buatan Indonesia telah terpasang di seluruh penjuru Selandia Baru,” kata Dubes Tantowi dalam keterangannya, Jumat (25/9/2020).
Trafo yang diekspor ini merupakan alat untuk mengubah tegangan arus listrik untuk mendistribusikan tenaga listrik.
Dubes mengatakan, Selandia Baru menjadi pasar yang sangat menjanjikan terutama untuk produk teknologi.
Tim KBRI Wellington berupaya mendukung peningkatan ekspor produk-produk dari Indonesia untuk masuk ke Selandia Baru.
“Salah satu cara untuk menyeimbangkan neraca perdagangan Indonesia – Selandia Baru adalah dengan cara memperbanyak ekspor produk yang berkonten teknologi," tegas Tantowi Yahya.
Trafo yang diekspor ini produksi PT CG Power Systems Indonesia yang pabriknya berlokasi di Cileungsi Bogor, Jawa Barat.
Pabrik ini telah mengekspor trafo tenaga ke Selandia Baru sejak tahun 1999 dengan merek CG Pauwels Trafo.
Baca: 2 Cara Dapatkan Token Listrik Gratis PLN Bulan September, Login www.pln.co.id
Perusahaan ini memperoleh kepercayaan mendapatkan kontrak jangka panjang memasok trafo ke beberapa perusahaan, termasuk Transpower Limited, perusahaan listrik terbesar di Selandia Baru.
Untuk memberikan servis lokal terbaik, CGPSI memiliki kantor cabang di Selandia Baru dan memperkerjakan 3 warga negara Selandia Baru sebagai karyawan tetap.
Baca: Nilai Ekspor Produk UKM ke Eropa Akan Digenjot
“Pada tahun 2019, CGPSI sukses membukukan ekspor ke Selandia Baru sebesar 14.6 Juta USD dan sejak 2018, ekspor Trafo Tenaga menempati urutan ke 7 dari 10 komoditas utama ekspor Indonesia ke Selandia Baru,” kata Dubes Tantowi.
Selandia Baru merupakan salah satu negara terdepan dalam hal energi terbarukan (renewable energy) dan menargetkan penggunaan 100% energi terbarukan di tahun 2030.
Saat ini sedang dikerjakan 2 proyek Wind Farm (Pembangkit Listrik Tenaga Angin) yang sangat prestisius, yaitu Turitea dan Waipipi, salah satu Wind Farm terbesar di Selandia Baru.
Hal yang membanggakan, menurut Tantowi, trafo tenaga untuk kedua Wind Farm tersebut juga dirancang dan diproduksi di Cileungsi, Bogor, yaitu trafo tenaga berkapasitas 135 MVA 220 kV dan 145 MVA 110 kV yang diekspor bertepatan dengan ulang tahun kemerdekaan RI ke-75.