Tertekan Wabah Covid-19, 7 Maskapai Ini Terpaksa Lakukan PHK Karyawan
Maskapai penerbangan AirAsia Malaysia, dikabarkan berencana melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap ratusan karyawannya.
Penulis: Hari Darmawan
Editor: Sanusi
Menurut laporan dari laman situs Reuters pada Senin (7/9/2020), hal ini dilakukan Virgin Atlantic untuk mempertahankan bisnis di tengah pandemi Covid-19.
CEO Virgin Atlantic Shai Weiss menyebutkan, mengurangi karyawan memang menjadi hal yang menyedihkan. Tetapi ini diperlukan untuk kelangsungan hidup maskapai.
3. United Airlines
Selanjutnya ada maskapai penerbangan United Airlines, yang berencana memangkas 2.850 pilotnya pada periode 1 Oktober 2020 hingga 30 November 2020.
Langkah tersebut diambil United Airlines, menyusul selesainya bantuan dari Pemerintah Amerika Serikat pada September 2020 mendatang.
Menurut memo United Airlines, pada Oktober 2020 akan ada pemangkasan pilot sebanyak 1.747 orang dan 572 orang lainnya menyusul pada akhir Oktober 2020.
Sedangkan sisanya yaitu sebanyak 531 pilot yang akan dilakukan PHK, pada 30 November 2020.
Kebijakan PHK maskapai asal Amerika Serikat ini, karena potensi bisnis penerbangan yang semakin melemah dan ini merupakan opsi untuk tetap bertahan di tengah Covid-19.
Selain melakukan PHK, United Airlines juga menawarkan pensiun dini secara sukarela kepada karyawannya untuk menghindari adanya PHK lanjutan.
4. Finnair
Maskapai yang ikut mengambil kebijakan PHK terhadap karyawannya yaitu Finnair, yang memutuskan untuk mengurangi 1.000 karyawannya.
Mengutip dari laman situs AFP, keputusan melakukan PHK ini karena dampak Covid-19 yang memukul industri penerbangan.
Menurut kepala eksekutif Finnair Topi Maner, saat ini pendapatan perusahaan turun drastis dan itu mengapa adanya penyesuaian yang harus dilakukan.
"Di tengah situasi pandemi Covid-19 ini, tidak terlihat adanya perkembangan ke arah yang lebih baik," ucap Topi Manner.